Selasa, 05 Maret 2013

Menangis Tanpa Sebab



Sudah lama aku tidak menangis. Entah mengapa, lepas senja tadi ketika adzan maghrib berkumandang tiba-tiba mataku hangat, dada tiba-tiba sesak. Aku lanjut berwudhu. Kubentangkan sajadah, kupakai mukena putih berbodir benang perak dengan sarung pemberian Audy dan Avi, murid lessku beberapa tahun lalu. Dan, air mataku tumpah sembari kuangkat takbir ketika hendak shalat Maghrib. Aku sering seperti  ini menangis tanpa sebab, aneh padahal hari-hari di awal bulan Maret  tahun ini semuanya berjalan dengan baik. Tak ada yang membuatku sedih. Memang kuakui semenjak aku mengajar, menjadi seorang guru. Aku sangat begitu menikmatinya. Menghadapai dan menangani anak-anak adalah jiwaku. Namun aku jadi teringat mimpi-mimpiku yang mesti terbengkalai beberapa tahun ini yakni untuk kuliah S2 lagi di Jepang. Maret ini pikiranku tentang Jepang begitu kuat. Aku terhenyuh jika melihat foto-foto yang ada kaitannya dengan Jepang. Ya Allaah, Engkau yang punya segala. Izinkan aku ke sana, ingin sekali aku memegang sakura dan duduk di bawah pohonnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar