Hari ini hujan kembali turun. Tanah basah dan senantiasa lembab. Program menanam selama 30 hari berturut-turut masih berlanjut di hari kedua Oktober ini. Hari ini, aku mencoba menanam bunga pacar air. Kebetulan di rumah memang sudah banyak tumbuh bunga pacar air. Aku lihat bibitnya sudah banyak yang matang dan siap disemai. Dengan menggunakan cangkul untuk menggemburkan tanah setelah itu aku menyemai bibit bunga pacar air di tanah gembur yang sudah aku siapkan. Aku menanamnya pada sore hari sepulang kerja.
Di dunia, tanaman Impatiens balsamina Linn ini dikenal
sebagai bunga balsam. Di Indonesia lebih dikenal dengan nama bunga pacar air.
Memiliki bunga dengan beragam warna, semisal pink, merah, putih, oranye, peach,
atau salem. Sepintas, bentuk bunganya mirip anggrek dalam ukuran kecil, dengan
daun yang bergerigi.
Impatiens cukup populer sebagai tanaman hias
dan banyak dijumpai di dataran tinggi misalnya Puncak, Jawa Barat. Tingginya
mencapai 30-80 centimeter. Setiap daerah di Indonesia memiliki nama lain untuk
pacar air ini. Di Minangkabau (Sumatera Barat), pacar air dikenal dengan nama
paruinai. Pacar cai (Sunda), kimhong (Jakarta), pacar banyu (Jawa), pacar foya
(Bali), bunga jebelu (Halmahera Selatan).
Bagian yang dipakai adalah akar, daun, bunga dan biji. Kegunaannya adalah sebagai berikut:
Bijinya sebagai peluruh haid (Emenagog),
mempermudah persalinan (Parturifasien), kanker saluran pencernaan bagian atas.
Pemakaian 3 - 10 gram sedangkan untuk kanker: 15 - 60 gr,
direbus.
Bunga: Peluruh haid, mengakiri kehamilan (abortivum) dipakai bunga warna putih, pembengkakan akibat terpukul (haematom), rheumatik sendi, bisul (furunculolsis), gigitan ular, radang kulit (dermatitis). Pemakaian: 3 - 6 gr, direbus. Daun: Keputihan (Leucorrhoea), tulang patah/retak (Fracture), mengurangi rasa nyeri (analgetik). Akar: Peluruh haid, anti-inflamasi (antiflogistik = anti radang), rheumatik, tertusuk tulang/benda asing di kerongkongan.
Pemakaian Luar : Bunga: - Pembengkakan, bisul,
rheumatik, radang kulit: Lumatkan bunga segar, ternpelkan di tempat yang sakit.
Daun: - Frakture, anti-inflamasi: Lumatkhan daun segar, ditempelkan di tempat
yang sakit, atau daun direbus, untuk mencuci luka dan daunnya ditempelkan ke
tempat yang sakit.
Cara Pemakaian:
1. Keputihan (Leucorrhoea): 30
- 60 gr daun segar, rebus. 2. Peluruh haid: a. 4 - 5 bonggol akar, direbus, 3 -
4 kah minum b. (Haematoma dan pcluruh haid): Impatiens balsamina 6 gr Leonurus
sibiricus 30 gr Curcuma zedoaria 6 gr Scirpus yagara 6 gr Semua bahan direbus.
3. Tertusuk tulang/benda asing di kerongkongan: Akar dikunyah, telan dengan air
hangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar