Senin, 28 Oktober 2013

REFLEKSI 85 TAHUN SUMPAH PEMUDA

Tak dapat disangkal lagi bahwa eksistensi pemuda dalam kehidupan sangatlah penting, karena  saya dan merekalah yang memiliki potensi untuk mewarnai perjalanan sejarah umat manusia pada umumnya. Semua ideologi yang berorientasi pada strategi revolusi, menganggap pemuda sebagai tenaga paling revolusioner karena secara psikologis manusia mencapai puncak gelora semangat dan kekuatan fisik pada usia muda. Hal tersebut menumbuhkan semangat pergerakan, perubahan, bukan stagnasi ataupun status quo. Dalam setiap kurun waktu, kemarin, kini dan esok, pemuda senantiasa berdiri di garis terdepan. Baik sebagai pembela kebenaran yang gigih ataupun sebagai pembela kebatilan yang canggih.

Pentingnya memanfaatkan masa muda yaitu dengan memanfaatkan yang lima sebelum datang yang lima yakni masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, masa hidupmu sebelum datang masa matimu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu. Kalau bisa hari ini kenapa menunggu besok?

Pemuda harus tetap bersemangat dan serius, karena setiap gerakan yang berhasil pasti memiliki kemauan yang kuat, harapan yang jauh ke depan, dan orientasi yang jelas serta terarah. Untuk memajukan bangsa, pemuda haruslah memiliki moral dan spiritual yang baik, Hal ini harus ada karena apapun yang kita lakukan muaranya adalah untuk Allaah, membuat Allaah senang dan tidak murka. Kekuatan moral dan nilai spiritual yang benar akan menghasilkan kehendak yang kuat pula dalam mencapai kebaikan. Bahkan, orang akan menjadi muda selamanya dan bergairah terus, jika bergerak atas landasan moral dan spiritual yang benar. Dan kita telah diberikan karunia itu oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, Allaah rabbul 'alamin.

Pemuda haruslah memiliki kecerdasan intelektual. Allaah telah memberikan kita otak  dan hati untuk berfikir mendalam ,belajar dan berempati. Pemuda jugaharus memiliki ideologi atau idealisme yang dengannya kita mempunya visi dan misi perjuangan yang jelas. Ini juga merupakan karunia Tuhan kepada kita berupa pemikiran yang paripurna, bisa memiliki pandangan jauh ke depan, walaupun pada masa-masa sulit. Kita selalu menjadi barisan pelopor dan perintis dalam kejelasan ideologi. Pemuda haruslah berjuang dengan fitrah alam.

Bangsa kita adalah bangsa yang besar, ini ditandai dengan kekayaan alam semesta beserta segala isinya  yang diberikan Tuhan kepada kita. Kita harus memiliki daya inovatif dan kreatif untuk memanfaatkannya demi kemajuan bangsa ini. Menyadari dan mensyukuri nikmat Tuhan itu penting. Bagaimana nikmatnya udara, sehari kurang lebih 350 kilogram kita memakai oksigen untuk tubuh kita, seperlima diantaranya dipakai oleh otak dan apa yang terjadi jika udara bangsa kita tercemar?

There is no excuse for not trying. Tidak ada “excuse” untuk tidak mencoba (Barack Obama, Presiden Amerika). Apapun yang saya inginkan, mimpikan, wujudkan hari ini, esok dan nanti. Saya berusaha menghilangkan excuse pada diri saya. 

Berbicara tentang peran saya sebagai pemuda dalam lingkungan saya tinggal. Sekarang, saya adalah seorang pendidik di salah satu sekolah swasta di Medan. Sekolah multi etnis. Disinilah, saya memahami bahwa Indonesia amatlah beragam. Mengajar di sekolah China namun muridnya terdiri dari berbagai etnis suku yang ada di Indonesia membuat saya begitu menyenangi pekerjaan saya saat ini, menjadi seorang guru. Dengan menjadi guru saya yakin inilah jalan yang sangat luar biasa yang saya rasakan selama satu tahun setengah ini. Pergi melangkahkan kaki untuk mencerdaskan bangsa, mendidik anak-anak secara tulus. Walaupun harus bertemu anak-anak yang multi karakter. Karena setiap anak memiliki cirri khasnya masing-masing. Namun dengan ketulusan, ikhlas, dan bersungguh-sungguh semuanya akan menjadi mudah dan dimudahkan Tuhan. Setiap selesai mengajar saya menemukan jiwa saya semakin lapang, amat senang bahwa jika saya bisa mentransfer ilmu saya yang saya peroleh di Univeristas saya kuliah.

Saya kuliah di jurusan Biologi yang seharusnya menuntun saya untuk menjadi seorang saintis dan bekerja di Lembaga penelitian di Indonesia. Setahun lalu setelah wisuda dengan lulusan yang berprestasi, sayapun beberapa kali mengikuti tes di beberapa lembaga penelitian di Indonesia. Waktu itu saya sebenarnya sudah bekerja di Laboratorium Mikrobiologi USU. Namun tes-tes yang saya ikuti semuanya berakhir dengan kegagalan. Gagal di terima di lembaga tersebut. Namun semuanya belum berakhir sampai di sini. Saya yakin masih banyak hal-hal sukses di depan yang menanti saya untuk saya jemput.  Menjadi pendidik awalnya tidak pernah saya bayangkan sebelumnya apalagi mengajar anak-anak SD yang penuh keceriaan, jumpalitannya yang sangat luar biasa. Yang biasanya saya menjadi asisten dosen di kampus, mengajar anak kuliahan. Tahun lalu tepatnya 19 Juli, pertama sekali saya memasuki kelas, ternyata sensasinya luar biasa. Saya dihadapkan dengan berpasang-pasang mata yang berbinar, senyum  yang mengembang, antusias untuk belajar, wajah-wajah anak Indonesia untuk memperoleh ilmu dari gurunya. Dan hal yang sangat membesarkan jiwa saya bagaimana mereka dengan senyum datang pada saya untuk mencium tangan saya. Mulai dari sinilah saya merasa bahwa apapun yang saya kerjakan jika diawali dengan ketulusan akan berbuah baik. Dan saya yakin sekali apa yang saya lakukan sekarang adalah salah satu menjalankan peran saya sebagai pemuda untuk mendidik anak bangsa, mencerdaskan mereka. Setiap hari bersemangat. Karena saya adalah pemuda. Bahkan saya ikut andil dalam menghasilkan generasi yang hebat untuk negara ini kelak.

Selain menjadi guru kelas, saya juga dipercaya oleh kepala sekolah di tempat saya mengajar menjadi trainer  Olimpiade Sains, alangkah senang dan bahagianya ketika murid saya tahun lalu menjadi pemenang olimpiade sains untuk wilayah Sumbagut. Apa yang saya kerjakan tidak sia-sia. Tidak ada alasan untuk tidak melakukan sesuatu yang baik. Selain menjadi guru di sekolah. Saya juga menjadi guru ngaji di lingkungan rumah dimana saya tinggal.. Setiap hari senin dan jumat pada maghrib sampai isya rumahku pasti ramai dengan anak-anak yang semangat untuk mempelajari kitab umat Islam “Al-Qur’an”. Hampir 40 Orang murid yang kami didik. Ruang tamu rumah hampir tidak muat. Tapi harus tetap semangat. Karena anak-anak ini membawa harapan luar biasa untuk kemajuan bangsa kita kelak. Yakinlah bahwa pendidikan agama dan akademik haruslah seimbang untuk membentuk karakter mereka yang dekat dengan nilai ketuhanan sehingga moral, mentalnya baik.

Saya juga sekarang bergabung di Forum Lingkar Pena, forum ini mengajarkan saya untuk mengeluarkan ide-ide, konsep-konsep yang harus dituliskan. Karena tulisan akan selalu dikenang walaupun nanti kita sudah tidak bernyawa lagi. Sebagai pemuda yang baik harus memiliki kemampuan membaca dan menulis yang sama baiknya. Yakinlah itu! Saya juga masih belajar menuju ini, membaca dan menulis harus sama baiknya. Semenjak tahun 2008 sampai sekarang, setelah saya bergabung di forum ini, tulisan saya telah diterbitkan ke dalam beberapa judul buku. Walaupun masih antalogi saya tetap bersemangat untuk menerbitkan buku saya sendiri. Apalagi tulisan-tulisan kita nanti bisa menjadi jalan perubahan bagi banyak orang.

Pekerjaan saya menjadi guru tidak membuat saya terhalang untuk berbisnis juga. saya juga aktif berjulan madu asli dari hutan Riau selain itu saya juga menjual alat alat kosmetik terkenal. Bagaimanapun pemuda itu harus kaya dan berjiwa besar dan penuh dengan kesungguhan. Tanpa menjadi benalu bagi orangtua kita dan orang lain. Semenjak kuliahpun saya sudah membiayai diri saya sendiri dan syukurnya juga saya memperoleh beasiswa dari kampus sampai saya menyelesaikan kuliah. Mimpi, harapan itu tidak boleh dimatikan dengan hal-hal material. Karena jika bersungguh-sungguh, kita pasti bisa meraih hal yang ingin kita capai, mimpikanlah! Setiap orang  bisa sehebat apapun yang ia inginkan, jika percaya pada diri sendiri dan punya keberanian, determinasi dan dedikasi, siap bersaing, dan rela berkorban serta mau membayar harganya (dengan kerja keras). Semua bisa dicapai untuk kemajuan bangsa ini. Tidak ada hal kecil jika yang menilai adalah Tuhan. Kesuksesan itu haruslah dimulai dari hal-hal yang kecil, dari diri kita sendiri. Saya sekarang lagi mempersipakan diri saya untuk mengikuti beasiswa S2 dan tentu saja suatu saat saya sangat ingin mendirikan sekolah untuk anak-anak bangsa. Semoga mimpi saya ini bisa terwujud. Ya, Lakukanlah sekarang! Menuju perubahan yang lebih baik bagi bangsa. Selamatkan generasi pemuda, Selamatkan bangsa kita. Tidak peduli siapapun kita, saya anda. Marilah kita lakukan bersama-sama. Sisi demi sisi. Langkah demi langkah. Agama, moral, etik atau pendidikan apapun itu untuk Indonesia yang lebih baik lagi. Jadi, Jangan banyak beralasan dan benarlah bahwa “Pemuda in You!”

Medan, 28 Oktober 2013

Selalu Bersemangat "AKU PEMUDA INDONESIA,  JUJUR, SEHAT, RAJIN DAN BERPRESTASI!!!" (MOTO YANG SELALU AKU AJARKAN UNTUK ANAK DIDIKKU DAN DIRIKU SENDIRI) 

Berteriak kami hari ini, lantang menggelora, semangat membara untuk Indonesia lebih baik dan gilang gemilang.


4 komentar:

  1. Tidak ada hal kecil jika yang menilai adalah Tuhan. Setuju, Sarah ... Terima kasih telah berbagi ...

    :-)

    BalasHapus
  2. Optimis dan menyenangkan sekali rasanya baca tulisan kakak :)
    Semangat pemuda Indonesia :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pemuda penuh semangat, pemuda penuh manfaat hehe

      Semangatt :D

      Hapus