Padamulah Embun
Oleh: Sarah Bakri
Ada bening di ujung daun.
Bertahan;
Membentuk butiran kecil
semili dua tiga mili.
Sebagian goyah
jatuh ke tanah,
dicium angin pagi semilir.
Ada lagi, menari ke sana sini di atas daun berlapis lilin.
Dalam mahkota bunga, pun ada.
Bertahan;
Membentuk butiran kecil
semili dua tiga mili.
Sebagian goyah
jatuh ke tanah,
dicium angin pagi semilir.
Ada lagi, menari ke sana sini di atas daun berlapis lilin.
Dalam mahkota bunga, pun ada.
Padamulah embun.
Puisiku bawa.
Menyejukkan mata.
Heningkan jiwa.
Puisiku bawa.
Menyejukkan mata.
Heningkan jiwa.
Awalnya embun.
Dari tak ada menjadi ada
dari tak terlihat menjadi terlihat.
Dari tak ada menjadi ada
dari tak terlihat menjadi terlihat.
Gas jadi cair
melalui dingin,
berjam-jam dalam malam.
Hadir dalam pagi.
Namun;
Kian siang semakin hilang
Menguap, bersama mentari yang hangat.
melalui dingin,
berjam-jam dalam malam.
Hadir dalam pagi.
Namun;
Kian siang semakin hilang
Menguap, bersama mentari yang hangat.
Padamulah embun
Sedikit Ia bercerita.
Mengisi siang malam harinya.
Sedikit Ia bercerita.
Mengisi siang malam harinya.
Padamulah embun
Esok hari, harapnya lihat lagi.
Esok hari, harapnya lihat lagi.
Medan, 22 November 2012 22:44 WIB
*Note: kalau mau nambahin kata-kata boleh juga, atau ada yang mau diubah silahkan! Sedikit dikritisipun boleh, tak dikritisipun tak apa. Dicerca pahit-pahit apalagi, sangat sangat boleh. hehe
Foto oleh temanku AJ Siregar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar