Minggu, 23 Desember 2012

Padamulah Embun


Padamulah Embun
Oleh: Sarah Bakri
Ada bening di ujung daun.
Bertahan;
Membentuk butiran kecil
semili dua tiga mili.
Sebagian goyah
jatuh ke tanah,
dicium angin pagi semilir.
Ada lagi, menari ke sana sini di atas daun berlapis lilin.
Dalam mahkota bunga, pun ada.
Padamulah embun.
Puisiku bawa.
Menyejukkan mata.
Heningkan jiwa.
Awalnya embun.
Dari tak ada menjadi ada
dari tak terlihat menjadi terlihat.
Gas jadi cair
melalui dingin,
berjam-jam dalam malam.
Hadir dalam pagi.
Namun;
Kian siang semakin hilang
Menguap, bersama mentari yang hangat.
Padamulah embun
Sedikit Ia bercerita.
Mengisi siang malam harinya.
Padamulah embun
Esok hari, harapnya lihat lagi.
Medan, 22 November 2012 22:44 WIB
*Note: kalau mau nambahin kata-kata boleh juga, atau ada yang mau diubah silahkan! Sedikit dikritisipun boleh, tak dikritisipun tak apa. Dicerca pahit-pahit apalagi, sangat sangat boleh. hehe

Foto oleh temanku AJ Siregar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar