Selasa, 31 Juli 2012

Map


Setiap Kelelahan Menuju Kemudahan


Setiap Kelelahan Menuju Kemudahan

Aku terlahir sebagai anak kedua dari empat bersaudara. Keluargaku yang biasa hidup dalam kesederhanaan. Sedari kami kecil, Ayah dan Ibu selalu mengajarkan anak-anaknya untuk bekerja keras jika ingin meraih sesuatu. Ibu selalu berujar bahwa tak ada orang sukses kecuali harus mengalami kesulitan terlebih dahulu, berlelah-lelah bekerja dan mencintai setiap kesulitan dalam menjalani hidup ini. Karena setiap kesulitan yang dihadapi, pastilah Allaah selalu menyertainya dengan kemudahan. Kalimat yang aku baru tahu ada di dalam Al-Quran setelah aku sekolah di Sekolah Dasar waktu belajar Agama Islam dengan Guruku. Kalimat yang selalu tertanam dalam hati, kalimat indah  dari Al-Quran pada Surat Alam Nasyrah ini begitu mempengaruhi dalam setiap langkah hidupku selama ini, jika harus menghadapi kesulitan-kesulitan dalam mengisi hidup ini.

Makhluk hidup diciptakan Allaah dengan kesulitannya masing-masing. Tidak hanya manusia bahkan hewan dan tumbuhanpun diciptakan Allaah harus menghadapi kesulitan, dalam setiap keberlangsungan hidupnya di alam ini. Namun, manusia adalah makhluk Allaah yang sempurna akal dan pikirannya akan sangat menarik dalam mengatasi setiap kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Dan setiap kesulitan yang dihadapi sebenarnya adalah untuk kebaikan dirinya sendiri.

Aku sendiri, di usiaku yang ke dua puluh lima tahun ini, sampai detik ini masih juga dihadapi beberapa kesulitan yang harus dihadapi dengan sabar, hati yang jernih dan tenang. Karena yakinlah setiap kesulitan yang kita hadapi bukan melulu soal air mata, rasa risau gelisah dan lelah saja yang kita dapat. Karena ternyata dibalik kesulitan itu tersimpan manisnya hidup, derajat yang lebih tinggi dihadapan Allaah, insyaAllaah. Dan sesuatu kebahagiaan yang tertutup dengan kesulitan, yang tidak bisa kita raih jika kita tak menempuh jalan sulit itu. Yakinlah, kesulitan adalah hadiah dari Allaah. Kita hadapi dan libatkan Allaah untuk kita mampu menghadapi kesulitan itu. Kemudahan juga tak semudah itu kita raih. Kemudahan tak mungkin didapat dengan orang yang diam, yang tak berusaha melakukan apapun.

Beberapa kesulitan yang mesti aku hadapi pun bermacam jenisnya. Namun, kisah kesulitan-kesulitan yang masih lekat di diri ini, yakni ketika masih menempuh kuliah di Universitas Sumatera Utara. Beberapa kesulitan sudah aku hadapi ketika harus memasuki seleksi ijian masuk universitas. Ayah langsung mewanti-wanti, jika kami ingin kuliah harus dengan usaha sendiri dan wajib harus di universitas negeri. Ayah hanya membantu uang masuk kuliah saja ketika aku sudah berhasil lulus mengikuti ujian universitas, selanjutnya Ayah  akan menyerahkan sepenuhnya kepadaku bagaimana memperoleh biaya selama kuliah, membayar SPP terutama. Padahal Ayah dan Ibu termasuk orangtua yang berkategori mampu untuk membiayai kami namun Ayah selalu tegas dengan prinsipnya. Alhasil, kalimatnya itu sangat memotivasi diri ini agar dapat melakukan yang sesuai kehendaknya. Berusaha membayar SPP sendiri, mandiri untuk membiyai kuliah sendiri dan kehidupan sehari-harinya. Tantangan yang benar-benar tantangan. Awalnya aku sempat mengungkapkan alasan mengapa Ayah begitu. Namun, ayah selalu meyakinkan bahwa aku bisa melakukannya.

Ujian masuk universitas begitu penuh dengan saingan. Bayangkan saja, untuk mendapatkan sebuah kursi di Perguruan Tinggi harus berkompetisi dengan ratusan ribu orang calon mahasiswa. Dan ini merupakan salah satu kesulitan awal yang harus kuhadapi untuk mencapai target satu kursi di salah satu universitas negeri yang favorit di Medan. Ibu tidak mengizinkan aku jika kuliah di luar kota Medan. Karena ia tidak mau jauh denganku. Padahal aku sangat ingin kuliah di Universitas Indonesia. Dalam menghadapi ini juga dilema menggelayuti. Antara mengikuti kata Ibu untuk kuliah di Medan saja atau mengikuti hatiku yang ingin kuliah di Universita Indonesia. Ini keputusan berat, antara mengejar impian dan patuh pada Ibu. Dan akhirnya, aku turuti apa kehendak Ibu. Ridhanya Ibu adalah ridhanya Allaah.

Akhirnya aku memutuskan untuk membuat pilihan di Universitas yang masih di wilayah Medan, sesuai yang dikehendaki Ibu. Alhamdulillaah aku lulus dipilihan kedua, Jurusan yang aku pilih adalah jurusan Biologi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Padahal aku sangat ingin masuk Fakultas Kedokteran dan menjadi dokter spesialis kandungan. Dari Sekolah Dasar dahulu aku sangat menyukai tontonan Discovery Channel tentang Ibu-Ibu yang ada di seluruh dunia dalam proses melahirkan anak-anaknya, dan itu sangat berkesan sekali menurutku. Namun, Allaah berkehendak lain. Cita-citaku menjadi dokter kandungan belum terkabul karena aku lulus di Biologi. Di tahun-tahun berikutnya aku sebenarnya ingin mengikuti ujian seleksi Universitas kembali tapi aku merasa sangat nyaman kuliah di Jurusan ini. Dari zaman sekolah dahulu, aku memang sangat menyukai pelajaran Biologi. Teman-teman kuliahnya juga sangat asyik apalagi dosen-dosen yang mengajariku. Akupun bertahan  menempuh kuliah selama empat tahun di Fakultas ini.

Awal-awal kuliah adalah masa yang lumayan sulit. Seperti yang aku bilang di awal, bahwa Ayah hanya membantu dana awal masuk kuliah. Selanjutnya, itu semua terserah kami bagaimana berusaha memperoleh dana dalam menempuh pendidikan selama kuliah.

Alhamdulillah, dari tingkat pertama, Aku memperoleh beasiswa pendidikan dari Univeristas karena mempunyai IP yang cukup tinggi di Semester pertama. Selama kuliah di USU aku harus mempertahankan IPK di atas tiga. Jika target IPK tak tercapai maka aku harus rela untuk diberhentikan untuk mendapatkan beasiswa. Aku sangat bersyukur karena dari semester dua sampai semester delapan bahkan sampai wisuda, aku tidak bayar SPP sepeserpun. Karena aku masih bisa mempertahankan IPK ku di atas tiga.

Ayah dan Ibu sangat senang dengan prestasiku, apalagi Ayah yang terkadang selalu tegas dalam menyampaikan sesuatu namun sangat berkesan serta mampu membuat kita selalu optimis dalam menjalani hidup ini. Karena kemudahan akan selalu membersamai datangnya kesulitan.

Di semester tiga aku sudah mulai masuk organisasi di kampusku,  dari kumpulan Lembaga Dakwah sampai club-club ilmiah yang tersedia di kampus. Walau kuliahku di jurusan yang sangat super sibuk namun organisasiku berjalan dengan baik. Kuliahku dimulai jam delapan pagi. Biasanya jam dua belas sampai jam satu siang sudah tidak ada perkuliahan lagi akan tetapi kami harus tetap mempersiapkan untuk memasuki praktikum di berbagai laboratorium di FMIPA dan selesainya  sekitar jam lima sore. Kesulitan-kesulitan selama berada di semester tiga ini cukup banyak, salah satunya dimana aku harus mengalami sakit yang menyebabkan aku terbaring lemah dan tidak bisa melakukan apapun selain istirahat total di atas tempat tidur,  bahkan shalat saja dilakukan secara telentang. Aku sama sekali tidak memberitahu Ayah dan Ibu tentang kondisiku saat itu karena bisa membuat Ayah dan Ibu khawatir. Ketika aku sakit, ada seorang teman kos sekamar, yang begitu sabar merawatku. Sampai aku sembuh dan kembali fit.

Selama kuliah, Ayah mengizinkan aku untuk tinggal di kos-kosan di sekitar kampus, namun sangat sulit menemukan murid yang benar-benar ingin belajar dan berharap menempati kos-kosan yang baik. Alhamdulillaah aku akhirnya menemukan kos-kosan yang kondusif dan nyaman untuk belajar. Aku merasa mempunyai keluarga baru selama kos di rumah kontrakan kami. Ketika di semester empat aku sudah mulia bekerja menjadi guru privat. Selesai kuliah biasanya aku langsung mengajar privat, untuk pertama kali mengajar , aku pulang sampai larut malam. Sekitar jam sembilan lewat tigapuluh menit, aku baru sampai di rumah kos, setiap malam aku melalui itu sampai akhirnya, Papa dari orangtua murid yang aku ajar menyarankan aku untuk tetap tinggal di rumahnya setelah mengajar anaknya. Setiap pagi, aku selalu diantar oleh supir keluarga mereka sampai ke kampus. Aku sangat terasa punya keluarga baru lagi. Papa sang murid yang merupakan dokter kandungan sangat bersahaja dan begitu meghormatiku sebagai guru anaknya. Banyak kisah yang aku ambil hikmahnya dari pengalaman dokter tersebut. Dokter yang sempat menjadi dokter terbaik nasional itu benar-benar sangat rendah hati selalu. Malah dia bercerita, bagaimana sulitnya dahulu ketika menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran. Dia selalu menasehati kami agar selalu bersungguh-sungguh dalam menempuh pendidikan. Dimanapun kita kuliah dan apapun jurusannya, yang penting nantinya kita bisa menjadi manfaat bagi orang banyak. Itulah pesannya, yang aku ingat sampai sekarang.

Selama aku kuliah, di tingkat tiga dan empat adalah masa-masa tersulit yang harus aku hadapi. Antara semester lima sampai di semester delapan. Kesulitan-kesulitan itu banyak sekali menghampiri. Alhamdulillaahnya, setiap kesulitan yanga harus dihadapi selalu mendapatkan kemudahan dari jalan yang tak diduga-duga sebelumnya. Semuanya atas kehendak dan Maha baiknya Allaah kepada kita semua.

Ketika aku kuliah di semester lima aku terpilih menjadi salah satu ketua di bidang kewanitaan di sebuah Lembaga Kampus. Menjadi ketua adalah amanah yang sangat luar biasa berat, kuliah di Fakultas yang cukup sibuk membuat aku tak pernah menyerah agar bisa menyeimbangkan antara organisasi, pekerjaan dan prestasi akademik. Walau sulit, aku harus yakin dan bisa. Selain menjadi ketua, aku juga terpilih menjadi salah satu asisten di Laboratorium Mikrobiologi di kampus. Selain itu di semester lima ini, aku juga masih mengajar privat dari rumah ke rumah dan mengajar di bimbingan belajar yang ada di kota Medan. Semester lima benar-benar semester yang cukup sulit. Alhamdulillaah walau sulit akan tetapi tetap bisa dihadapi dengan baik. Nilai IPK juga masih tinggi walau kadang aku memanfaatkan jadwal ketidakhadirian jika ada acara di organisasi alias bolos. Bolos bukan berarti tidak punya kepentingan. Menjadi ketua, memang pengalaman yang sangat luar biasa. Di semester enam, kegiatanku tidak jauh di semester  lima. Aku masih menjadi ketua, mengajar, menjadi asisten laboratorium. Walau banyak sekali kesulitan yang harus dihadapi akan tetapi semua bisa diatasi. Semester enampun berlalu dengan manis.

Di semester tujuh dan delapan merupakan semester yang paling sulit menurutku, karena sibuk di organisasi dakwah kampus, aku sampai lupa bahwa aku sudah berada di semester dimana aku harus melakukan penelitian untuk tugas akhir, skripsiku. Agenda-agenda dakwah di kampus memfokuskan pikiran aku terhadap progja-progja yang harus dikerjakan. Membuat seminar nasional dengan mendatangkan pembicara nasional, membuat gebyar annisa, dan acara lainnya. Program kerja tersebut benar-benar menuntutku fokus di Lembaga Dakwah Kampus. Yang pasti, dari awal aku sudah berkeyakinan. Siapa yang menolong agama Allaah, Allaah akan menolong kita. Lelah yang kita lakukan, yakinlah akan terbayar manis di suatu masa nanti. Kebaikan yang kita lakukan untuk agama, maka Allaah akan memudahkan setiap urusan kita. Terkadang kemudahan-kemudahan yang diberikan Allaah membuat kita terkesima dengan Maha berkehandakNya. Mengajar di les privat, bimbingan belajar masih aku jalani, apalagi aku masih menjadi asisten laboratorium yang harus membimbing praktikan-praktikan yang masuk ke laboratorium kami. Waktu istirahatpun sangat sedikit, tapi yakinlah sesuatu kebahagiaan itu harus melalui proses berlelah-lelah dahulu, sulit dahulu baru bisa memperoleh kemudahan-kemudahan dan buah yang manis dari kelelahan yang kita lakukan, yakinlah!

Aku menjadi salah satu mahasiswa yang telat dalam memilih judul penelitian dibandingkan dengan teman-teman seangkatanku. Aku pun masih sibuk berkonsultasi dan diskusi dengan dosen-dosenku tentang apa yang harus aku teliti. Akhirnya aku tertarik untuk meneliti tentang andaliman. Salah satu bumbu masakan yang bentuknya seperti lada, keberadaannya semakin sedikit. Tumbuhan ini sangat banyak sekali manfaatnya. Namun jika aku memilih penelitian ini, pastinya aku harus membutuhkan biaya yang tak sedikit untuk penelitian. Karena tumbuhan ini hanya diperoleh di luar kota Medan dan jaraknya lumayan jauh dari kota Medan, walaupun sebenarnya masih di wilayah Sumatera Utara. Akupun merasa sangat sulit. Kalau meminta dana penelitian kepada orangtua akan sangat berat untuk membebani mereka lagi. Aku mulai bingung karena teman-teman sudah mulai penelitian, sedangkan aku menentukan judul saja belum. Sampai akhirnya aku membaca pengumuman di mading kampus bahwa ada beasiswa penelitian dari Taiwan, namun syaratnya harus membuat proposal penelitian dalam Bahasa Inggris. Aku terkesima dengan tawaran pendanaan dari pihak Taiwannya karena dana yang diberikan berjumlah ratusan dolar Amerika. Akhirnya, aku mencoba membuat proposal penelitianku. Selama beberapa bulan aku menunggu apakah proposalku diterima atau tidak. Menunggu berbulan-bulan dalam ketidakpastian membuatku cukup khawatir, apakah proposal tersebut di setujui.

Alhamdulillaah, saat itu tiba juga. Ketua Jurusan kami memberitahukan bahwa proposalku diterima oleh pihak Taiwannya. Aku senang sekali saat itu. Akhirnya aku memperoleh ratusan dollar Amerika untuk membantu penelitianku, bahkan lebih untuk biaya penelitianku. Aku sangat-sangat bersyukur karena Allaah memudahkanku walau itu sangat sibuk dalam dunia dakwah kampus, organisasi dan bekerja. Karena Allah memberikan kemudahan untukku.

Aku sangat bersyukur karena penelitanku berjalan dengan lancar dan sukses. Pengalaman yang sangat berkesan, ketika seminarku diliput oleh  crew di salah satu TV di Taiwan, walau seminar harus menggunakan Bahasa Inggris, dan aku sebenarnya termasuk orang yang sudah lama tak menggunakan Bahasa Inggris sehari-hari. Alhamdulillaah aku punya dosen pembimbing yang baik hati. Dosen pembimbingku yang merupakan alumni Jepang dan Amerika itu sangat banyak membantu sekali dalam penyelesaian skripsiku. Allaah mengirimkan orang-orang yang baik agar skripsiku berjalan dengan kemudahan-kemudahan. Sang Bapak dosen sangat bersemangat melatih aku sebelum jadwal presentasi yang akan direkam untuk salah satu TV di Taiwan itu.  Bahkan beliau mau merevisi skripsiku yang Bahasa Inggris tanpa harus di print. Aku hanya memberikan softcopynya kepada beliau, karena begitulah yang dia inginkan agar tidak boros kertas. Beliau juga selalu mendampingi dan membimbingku jika ada kesulitan-kesulitan yang aku alami dalam penelitian.

Penelitianku berjalan selama sepuluh bulan akhirnya berakhir dengan lancar dan sukses. Diakhiri dengan sidang meja hijau aku pun lulus dengan nilai yang sangat baik. Malah, aku wisuda lebih dahulu dibandingkan teman-temanku yang lebih awal melakukan penelitian. Alhamdulillaah akhirnya aku wisuda dengan menjadi mahasiswa yang berprestasi dan memperoleh IPK yang baik. Dan cita-citaku dari awal perkuliahan, ingin membuat skripsi dalam berbahas Inggris akhirnya terkabul dan aku termasuk orang pertama di jurusanku yang membuat skripsi dalam Bahasa Inggris. Akan tetapi, pencapaian itu tidak lepas dari bantuan orangtua, teman-teman dan terutama dosen pembimbing yang begitu baik dalam merevisi setiap kata-kata di dalam skripsiku. Kesulitan yang kita peroleh, yakinlah ia akan menjadi jalan menuju kebahagiaan. Asal kita mau Believe, Do, and Pray! Jangan takut akan sulit, karena Allaah sudah berjanji bahwa setiap kesulitan akan selalu bersama dengan kemudahan. Dan setiap pencapaian, kemudahan yang kita peroleh sebenarnya adalah dari Allaah yang Maha Mulia, hadza min fadhli Rabby. Selalulah bersabar jika harus menghadapi kesulitan, selalu bergerak dan lakukanlah sesuatu biar tak terjebak dalam kesulitan itu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.



                                                                                                            Medan, 30 Juli 2012
                                                                                                             ( Maysarah Bakri )

Rabu, 25 Juli 2012

Menuju Jannah


Tentang Ramadhan, Rapel Ramadhan 3,4,5 di Ramadhan ke 5


Ramadhan ketigaku hari ini, ditandai dengan mulainya kembali aktivitasku menjadi seorang teacher di salah satu sekolah Medan. Sekolah yang mayoritas beragama Budha, bersuku Chinese. Ini adalah tahun ketigaku mengajar di sekolah ini. Setiap tahun biasanya, kami hanya diberi libur dua hari saja. Namun kebetulan untuk tahun ketiga ini. Pihak Yayasan meliburkan kami dari hari Kamis sampai Minggu. Hari Senin, tanggal 23 Juli sudah mulai sekolah kembali.

Bekerja di sekolah yang mayoritas non muslim menjadi tantangan tersendiri, tapi puasaku sangat berasa sekali perjuangannya. Terasa berada di jauh negeri. hehhe...Hari Senin, ini aku mengajar dari jam 7.30 sampai sore 16.30. Kebetulan selama Ramadhan ada perubahan jadwal. Biasanya jam kerja kami jika bulan Ramadhan adalah dari jam 7.15- 17.30 WIB. Walau dari rentang waktu jam itu pastinya selalu saja ada jadwal free class. Tak melulunya penuh selama 10 jam.

Kata-kata pertama ketika di hari pertama selama Ramadhan ini dari krucil "Good Morning Miss Saraaaaaah, Miss puasa?", yaiyalah jawabku. :)

Pada Ramadhan ketiga, seperti biasanya aku selalu tarawih di Mesjid. Hari Senin ini, yang mengisi tausyiah adalah ustadz Ridwan. Ia berceramah tentang seorang yang beriman haruslah bertakwa. Ustadz juga menjelasakan beberapa penyakit hati. Hari ini aku tadarus sampai jam 22.30 di Mesjid. Setiap tahun aku melakukan ini. Berkumpul dengan warga sekitar rumah merupakan kebersamaan yang kadang jarang dilakukan di hari biasa. Ramadhan memang spesial.

Pada Ramadhan keempat, yang sangat aku ingat adalah sebuah kata "Allaah punya rencana tersendiri dalam mengatur makhlukNya"

Pada Ramadhan kelima, hari ini Rabu. :) Seperti biasa hari-hariku menemui krucil. Seneng rasanyya berbagi ilmu dengan mereka, ah seru rasanya. Walau dalam kondisi puasa, tapi aku tetap semangat membagi ilmu yang kupunya. Break class. Hari ini sebetulnya jam 2 siang sudah bisa pulang. Tapi aku harus menunggu sampai jam 4 untuk persiapan pra meeting. Team Olimpiade Sains. Jam 5.30 Meeting pun selesai, dengan ditutup beberapa event Olimpiade si tahun ini. Aku yang menajdi Ketua Koordinator untuk SAINS, akan selalu harus punya cara baru untuk meraih prestasi yang lebih banyak lagi. Karena kebetulan tahun lalu, banyak sekali prestasi yang kami peroleh untuk katergori bidang Olimpiade SAINS. Beruntung punya murid-murid yang memang sudah diberi kecerdasan yang luar biasa, aku hanya membimbing dan memotivasi mereka untuk bisa tetap senantiasa berprestasi. Three Magic yang selalu aku dengung-dengungkan selama mereka dalam arahanku adalah BELIEVE, DO and PRAY!!!!

Ah, selanjutnya! Minggu depan akan selalu lebih berjuang lagi :)

Medan,  Rabu 25 Juli 2012. 22:04 Di Ruang Keluarga Rumah. Mataku mulai ngantuuuuk hoammmmm. Padahal masih banyak yang mau dituliskan. Lagi-lagi nanti jika ada perbaikan bolehlah diedit *pletak jitak kepala Sarah. hehhe


Minggu, 22 Juli 2012

Tentang Ramadhan di hari ke dua



Hari ini merupakan Ramadhan ke duaku, Alhamdulillaah Ramadhan pertama kemaren berjalan dengan baik. Semua target terceklist.

Seperti biasa, karena memang hobby memasak dan makan kemaren Aku membantu Ibu menyiapkan hidangan berbuka. Menu untuk berbuka adalah Puding alpukat dengan varian nenas dan karena harus membuat bukaan untuk mesjid sekitar Kami juga membuat bakwan untuk diantar ke Mesjid. Selain itu, kemaren juga kami memasal ayam goreng. Rebusan tauge dan wortel dengan sambal terasi.

Di sini dulu nanti mungkin akan tambahan lagi ( Duh kebiasaan nulis ga selesai, yang penring ga lupa setiap moment hehhe. Sekalian belajar nulis jugalah)

Sabtu, 21 Juli 2012

Sibolga



Snap-snap waktu ke Sibolga


Ramadhan pertama

Hari ini, selepas shalat maghrib. Sarah menuliskan tentang ini. Hari ini Ramadhan sungguh luar biasa nikmatnya. Alhamdulillaah pagi ini, masih libur dari kerja. Menyempatkan melihat ceramah-ceramah dari ustadz Bobby Herwibowo tentang bebapa subtitle. Ada yang begitu membuat saya tersentuh. Ketika ustadz menyampaikan tentang kasih sayanh, berbelas kasih. ustadz bercerita tentang temannya yang eksekutif tetapi selalu merasa kurang. Berkasih sayanglah karena orang yang berkasih sayang adalah orang yang dirahmati oleh Allaah. Hidup serasa di syurga jika dapat berbelas kasih sayang.

Sebelumnya, saya mencoba deactive dari sosial media Fb. Selesai deactive selepas tarawih. Banyak sms yang menanyakan tentang pendeactivan akun fb. Semuanya menyuruh saya untuk kembali mengaktifkannya. Tapi inilah keputusan yang paling baik. semoga Allaah meridhai di setiap keputusan. Toh masih ada YM

Medan, selepas shalat maghrib di Ramadhan pertama 1433 H, 19:19

Selasa, 17 Juli 2012

Second Winner

Alhamdulillaah tak seperti biasanya, jika aku bangun tidur langsung buka fb. Tapi ntah hari ini aku ingin membukanya. Alhamdulillaah sangat surprise karena jepretanku jadi juara dua di July Challenge Lomba Pic dari zoom photography. Hadza min fadhli Rabby


Rabu, 11 Juli 2012

Around The Tapanuli

Sabtu kemaren, tepatnya tanggal 7 Juli Saya dan rekan saya di Oriflame pergi menuju Sibolga berhubung di sana ada training dari Oriflame. Sebenarnya training itu bisa saya dapatkan di Medan namun karena saya mempunyai downline asal Pandan Sibolga jadi kami ringan langkah saja untuk mengunjunginya di sana dan sekalian mensuport perjalanan bisnisnya di oriflame ini.

samapi di sini dulu tulisannya, Nanti saya edit lagi ya musti off dulu
Ingin selalu menjadi embun yang menyejukkan dan menyegarkan, jernih, selalu bersemangat memberi kebaikan untuk banyak orang. Itulah aku Haras Nadya

Sabtu, 07 Juli 2012

“Seandainya Saya jadi CEO Bakrie”, tulisan ini saya dedikasikan untuk Ayah saya tersayang.




“Seandainya Saya jadi CEO Bakrie”, tulisan ini saya dedikasikan untuk Ayah saya tersayang.

Siapa yang tak tahu dengan perusahaan dagang Grup Bakrie. Semua orang Indonesia tahu dan bahkan pasti tidak asing dengan nama itu. Grup Bakrie atau Bakrie and Brothers Group adalah sebuah perusahaan dagang terkemuka di Indonesia. Perusahaan super besar itu bergerak di berbagai bidang seperti perkebunan, telekomunikasi, pertambangan, dll. Perusahaan yang sekarang dipimpin oleh Aburizal bakrie ini boleh dikatakan sebagai salah satu perusahaan nomor wahid di indonesia. Siapa yang tak mengenal kelurga Bakrie?. Terutama Aburizal Bakrie yang termasuk  kedalam golongan orang-orang terkaya di Indonesia. Kenapa saya mengatakan seperti ini? Karena saya mengalaminya langsung berkaitan dengan nama tokoh yang satu ini. 
Saya yang mempunyai nama Maysarah sebagai putri dari Bapak Bakrie menyandang dua unsur nama, Maysarah Bakri. Kemanapun saya berada dalam segala posisi. Dan jika saya mengenalkan nama saya, pasti akan ada yang mengatakan “Punya hubungan apa dengan keluarga Bakrie?” Apalagi di kampus, dari teman sampai Dosen sekalipun, pasti selalu menyinggung nama saya ini ketika mereka tahu nama saya pertama kali. “Mengapa kamu kuliah di USU, anak keluarga Bakrie kan biasanya sekolah di luar negeri? Secara kan orang kaya? “ sambil senyum simpul dari bibir mereka dengan bercanda. Dan biasanya saya selalu menanggapinya dengan senyuman. Ada lagi yang berujar “ Lah, ternyata ada keluarga Bakrie tinggal di Medan ya? Hehehe” . Sekarang profesi saya yang sebagai Guru Swasta di Medan, jika penandatanganan SK mengajar, selalu saja mereka berujar “Miss udah kaya kok masih mau kerja di sini?” yang selalu diikuti dengan senyuman. Begitulah wahai Bapak Ahmad Bakrie, rakyat Indonesia sangat mengenalmu. Ketika ada nama Bakrie selalu saja pasti mengaitkan namamu. Dan saya salah satu orang yang merasakan langsung betapa terkenalnya keluarga anda di mata orang Indonesia. Dengan mengalami beberapa pengalaman, tanggapan saudara-saudara tentang nama saya yang mempunyai kemiripan dengan keluarga anda.
Ya, berbicara tentang nama. Kita sudahi sampai di sini dahulu. Saya akan mencoba menuliskan  sebuah tulisan tentang tema “Seandainya saya menjadi CEO Grup Bakrie Group”. Pertama kali mengetahui informasi lomba  ini langsung dari postingan Pak Anindya Bakrie di fanpagenya. Saya langsung tertarik dan berniat untuk mengikuti lomba ini. Pak Anindya yang pertama sekali saya tahu ketika menonton campur-campur di ANTEVE bersama Teh Rina Gunawan.  Berawal dari pemaparannya selama acara di campur-campur, saya yakin Pak Anindya akan membawa perusahaan Bakrie Group lebih baik lagi karena dengan kesederhanaan dan ide-ide yang luar biasa. Terbukti, sampai sekarang ANTEVE yang berubah tulisan menjadi ANTV menjadi salah satu stasiun TV yang masih banyak peminatnya. Ditambah lagi TV One yang semakin meroket yang ternaung dalam VIVA Media Group.
Berbicara tentang CEO, tidak bisa saya bayangkan sebelumnya karena menjadi seorang CEO haruslah mempunyai pengalaman dalam menjalankan perusahaan. Jika saya dipilih menjadi CEO Grup Bakrie, saya akan langsung mengundurkan diri karena saya tahu saya belum mempuyai kapasitas menjadi seorang CEO yang baik. Apalagi sekarang, hanya mengandai-ngandai saja, saya tidah tahu apa yang harus saya tulis dan saya lakukan. Apalagi dalam kehidupan nyata menjadi seorang CEO Grup Bakrie yang merupakan perusahaan yang luas di Indonesia.
Namun jika ditantang untung berandai-andai, walaupun hanya  dari sebuah tulisan. mengapa tidak?  Dan mungkin saya akan siap ditertawakan dengan pemaran saya tentang Grup Bakrie pada tulisan saya ini. Ditertawakan ya tidak masalah. Karena yang pasti pemaparan saya akan tidak nyambung atau apa namuanya dan kemungkinan akan jauh dengan kerja CEO yang seharusnya dilaksanakan.
Apabila saya diamanahi menjadi CEO Grup Bakrie, saya akan melakukan banyak hal untuk kemajuan Grup Bakrie. Saya akan mencoba mengindonesiakan Grup Bakrie lebih Indonesia lagi karena perusahaan ini lahir karena kecintaan akan Indonesia untuk lebih baik lagi. Dan saya akan mencoba bahwa dalam mencapai laba yang tinggi tidak hanya soal melulu uang yang dihasilkan dalam jumlah besar tetapi perusahaan ini harus mempunyai nilai-nilai kebaikan dalam memperoleh laba agar berkah, sukses untuk kedepan Grup Bakrie. Karena kebangkrutan itu kapanpun bisa terjadi, hari ini, esok atau kedepannya. Sehingga kita harus melakukan kebaikan-kebaikan untuk orang banyak.  Grup Bakrie sangat beruntung karena mempunyai pendiri yang luar biasa. Karena Grup Bakrie memiliki moto yang jika kita maknai makan maknanya sungguh luar biasa dan salah satu berkah kenapa perusahaan ini masih jaya sampai saat ini. “Setiap Rupiah yang dihasilkan oleh Bakrie Group harus dapat bermanfaat bagi orang  banyak”. Hal ini juga yang membuat para penerus tetap konsisten menjalankan perusahaan demi kemajuan Grup Bakrie bersama.
Saya akan mengenalkan bahwa perusahain ini adalah “We are Indonesia”. Kami, Grup Bakrie terlahir sebagai orang Indonesia bekerja untuk kemajuan Indonesia. Perusahaan yang senantiasa akan berpihak dengan orang-orang Indonesia dan bukan pihak asing. Walaupun kita harus mempunyai hubungan baik dengan dunia luar. Tak melulu soal asing dan mengagungkan asing dan senantiasa berpihak dengan orang asing sementara pengusaha-pengusaha kecil di Indonesia sangat perlu di support.
Berikut ini saya akan menjelaskan mengenai analisis SWOT Grup Bakrie. Yang apa juga saya sangat sedeerhana dari apa yang saya paparkan nanti.

1.     1. Strenghts

Grup Bakrie sudah memiliki beberapa anak perusahaan yang sangat banyak dan  sudah mulai melaju pesat. Dan itu merupakan dasar yang teramasuk salah satu kekutan yang terbesar yang dimiliki oleh Grup Bakrie. Contohnya saja dibidang telekomunikasi, media televisi dan portal, perkebunan, pertambangan, energi, property, pendidikan dan lain-lain. Hal ini, dengan menkoordinasikan kepada dewan direksi untuk tetap konsisten dalam menjalankan setiap perusahaan yang telah ada yang nantinya akan diharapkan adanya kemajuan di berbagai bidang dalam naungan Grup Bakrie. Selain itu Grup Bakrie juga mempunyai komitmen yang baik dalam memajukan perusaahaan dan memiliki karyawn yang banyak dan memiliki kualitas yang tinggi karena melalui tahap seleksi yang ketat. Selain itu Grup Bakrie memiliki kepercayaan oleh orang banyak dan masyarakat sebagai Grup yang mempunyai landasan kerja yang sangat baik.

2.      2. Weaknesses

Beberapa kekurangan-kekurangan dalam sebuah perusahaan pastilah aka nada senantiasa. Begitupun Grup Bakrie memiliki beberapa kekurangan di sana-sini. Tapi yakinlah bahwa kekurangan itu akan senantiasa menjadi pelecut untuk Grup Bakrie semakin jaya lagi ke depannya. Karena dengan adanya suguhan kesulitan-kesulitan dan kekurangan dalam menjalankan perusahaan ini. Membuat semua penerus dan yang mempunyai kewajiban untuk membuat perusahaan ini bertahan dengan nilai sebaik-baiknya. Adapun kekurangan yang selama ini dialamai oleh perusahaan mungkin masih seputar isu-isu negative tentang Grup Bakri salah satunya mengenai Lumpur Lapindo yang sangat miris dan menyedihkan itu. Karena tidak hanya di Indonesia bahkan isu Lumpur Lapindo ini menjadi sebuah isu internasional yang kadang sangat menyudutkan Bakrie Grup di masyarakat dan membuat semakin lama kelamaan kepercayaan masyarakat semakin berkurang sedikit demi sedikit. Hal ini tak bisa dipungkiri. Namun, untuk mengatasi isu ini. Solusi yang bisa diambil adalah dengan memanfaatkan, berbuat kebaikan-kebaikan  untuk masyarakat yang telah menjadi korban lumpur lapindo secara langsung. Grup Bakrie juga harus benar-benar secara tulus untuk membantu para masyarakat dalam membenahi kejadian ini. Walaupun dalam hal isu bencana lumpur lapindo pastilah ada sesuatu kesalahan sehingga terjadi fenomena yang mendunia ini. Saat ini kita akan selalu berusaha untuk membuat bencana bencana berkah. Yaitu selalu membuat memberikan fasilitas untuk memanfaatkan lumpur menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dan Grup Bakrie harus memfasilitasi para peneliti dan ilmuan untuk mengungkap kasus ini dan membuat sebuat ide-ide yang brilliant dalam pemanfaatkan lumpur bencana itu. Dan Grup Bakrie yakin bahwa suatu hari nanti lumpur lapindo malah membawa manfaat bagi warga sekitar. Dan Grup Bakrie harus selalu memantau daerah bencana ini sampai benar-benar mandiri dalam menjalankan aktivitas di wilayah tersebut.
            Selain itu, kekurangan yang dimiliki oleh Grup Bakrie adalah masih mengenai isu negative tentag  perusahaan mengenai pajak yang tidak terbayar secara professional. Hal ini bisa diatasi dengan perusahaan menggandeng BPK untuk transparansi mengenai pajak perusahaan. Dan perlunya media dalam menginformasikan tentang mekanisme pembayaran pajak Grup Bakrie. Adapun kekurangan lainnya yaitu tentang kekurangan modal. Untuk menjalankan perusahaan pastilah membutuhkan modal yang cukup besar dan dibutuhkan para investor yang menanamkan modal di perusahaan ini. Namun Grup Bakrie merupakan Grup yang sudah dipercayai dan itu akan memudahkan perusahaan dalam memperoleh modal dengan bekerjasama dengan bank-bank besar.

3.      3. Opportunities


Peluang-peluang yang dimiliki harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemajuan perusahaan ini. Peluang yang dimiliki antara lain adalah bahwa pengguna  layanan telekomunikasi semakin tinggi hal ini akan sangat membantu Grup Bakrie dalam membuat ide-ide dalam hal penyebaran di seluruh wilayah Indonesia dengan produk-produk dan gagasan-gagasan yang dimiliki oleh Grup Bakrie. Selain itu harusnya Grup Bakrie melihat wilayah-wilayah mana yang masih belum tersentuh dalam hal teknologi komunikasi dan menfaatkan sebaik-baiknya misalnya di daerah Indonesia Timur yang masih rendah pemahamannya dalam hal teknologi komunikasi.
            Selain itu peluang yang paling penting yakni adanya Sumber Daya Alam yang dimiliki oleh Indonesia yang belum digali manfaatnya untuk banyak orang. Makanya dari awal seharusnya Grup Bakrie memfasilitasi para peneliti dalam menggali SDA yang belum termanfaat misalnya untuk mencari sumber energy dan sumber bahan tambang di Indonesia dan sebisa mungkin Grup Bakrie tidak melibatkan perusahaan asing dalam mengelola perusahaan yang bergerak di bidang energy dan pertambangan ini. Indonesia dahulu terkenal sebagai Negara agrarian, pertanian. Grup Bakrie harus mengambil peluang ini untuk memanfaatkan lahan pertanian dan perkebunan. Grup Bakrie jangan hanya terfokus kepada lahan sawit saja karena sawit walaupun mempunyai keuntungan yang sanagt besar namun akan mempunyai dampak yang tidak baik untuk tanah, udara, air Indonesia. Berusaha mengembalikan persawahan yang dijadikan sebagai lahan perkebunan sawit. Padahal seharusnya persawahan  semakin diluaskan. Grup Bakrie akan berusaha memvariasikan  jenis tanaman yang sebagai sumber laba di bidang pertanian dan perkebunan.

4.      4. Threats

Ancaman akan selalu ada ketika menjalankan sebuah perusahaan. Ancaman-ancaman itu juga akan selalu menghampiri Grup Bakrie selama perusahaan ini ada. Adapun ancaman-ancaman yang kira-kira akan dihadapi Grup Bakrie adalah  semakin banyaknya competitor dalam bisnis ini. Kita ketahuai bahwa setiap tahunnya selalu bermunculan perusahaan-perusahaan baru yang sejenis dan ini secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi pendapatan Grup Bakrie itu sendiri. Ancaman ini dapat diatasi yaitu dengan selalu mengeluarkan, mempertajam ide-ide dan kreativitas dalam menghasilkan karya-karya terutama dalam hal teknologi komunikasi, perkebunan, sumber energy, property dan lain-lain. Kreativitas sangat penting yaitu dengan memnafaatkan orang-orang kreatif dalam menjalankan perusahaan ini. Dan lobi-lobi pada semua investor haruslah dilakukan dengan baik dan diserahkan kepada ahlinya.
            Ancaman lain ialah, keterkaitan Grup Bakrie di bidang politik alias kepartaian. Di Indonesia mengenai politik sangat sensitive dan kita ketahui bahwa seseorang yang terjun dalam dunia politik pastilah membutuhkan dana yang besar. Dan ini setidaknya akan membuat  dana perusahaan akan berkurang. Apalagi saingan politik di Indonesia, semakin bak ibarat jamur yang tumbuh tidak mengenal musim lagi, yang tumbuh banyak pada musim hujan saja. Namun tumbuh dari hari-kehari tokoh politik yang semakin banyak dan mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Apalagi saat ini Pak Aburizal Bakrie yang resmi menjadi calom Presiden untuk pemilu mendatang. Grup Bakrie harus sia-siap dalam ancaman-ancaman yang dating dari lawan politik yang dihadapi. Dan ancaman ini pasti tidak akan berhenti walapun nantinya Pak Aburizal Bakrie terpilih menjadi Presiden. Ancaman dari lawan politik akan selalu ada. Hal ini dapat dilakukan dengan selalu memberikan informasi positif melalui media yang dimiliki oleh Grup Bakrie. Dalam menggeluti dunia perpolitikan seharusnya Aburizal Bakrie harus benar-benar tulus dari hati untuk memperbaiki bangsa Indonesia bukan hanya sebuah ambisius pribadi semata. Dan masih banyak  hal yang bisa dilakukan untuk memanjukan bangsa Indonesia, tidak hanya menjadi seorang Presiden saja.
            Selain itu ancaman yang sangat perlu diperhatikan adalah konflik internal perusahaan yang mungkin saja akan terjadi, karena Grup Bakrie adalah perusahaan keluarga. Bisa saja ancaman itu bukan dating dari luar melainkan dari dalam sendiri. Hal ini jangan sampai terjadi. Hal inilah yang mengharuskan bahwa seorang CEO tidak boleh berpihak pada seorang saja. CEO harus bisa menimbans setiap permasalahan menjadi solusi. CEO harus mampu adil dalam menjalankan perusahaan yang sangat besar ini.

             Demikianlah pemaparan saya tentang Grup Bakrie. Semoga saya dapat memenangkan perlombaan ini. Saya dedikasikan tulisan ini untuk Ayah saya.  Ayah yang mempunyai nama Bakrie juga, yang mungkin tidak bisa seterkenal keluarga Bakrie,  namun yang pasti Ayah akan selalu menjadi Ayah yang terkenal di hati Sarah, anak Ayah. Dan seandainya nanti saya berkesempatan ke Jakarta dan bertemu dengan CEO Grup Bakrie  dan penerus perusahaan Grup Bakrie sesungguhnya. Saya akan mengatakan “Selamat bekerja Pak, bekerja untuk Indonesia semakin gilang gemilang dan membuat rakyat Indonesia selalu senang.”

“Seandainya saya menjadi CEO Bakri”. Inilah saya, We are Indonesia J. Terimakasih.


                                                                                    Medan, 7 Juli 2012

                                                                                      Maysarah Bakri

Rabu, 04 Juli 2012

Berbagai Manisan



Waktu SMP dulu temen-temen sering ngomelin saya karena sering makan ini waktu jam istirahat "Ya Ampun ga asemm Sar?" Sambil ngunyah "Ga, enak bangettt. Asem manis asin pedes" JAdi inget sama Ibu kantin dulu yang sering buat ini. Mangga, salak, dan jambu biji. Yang ini gampang buatnya. Tapi kalau saya buat biasanya mangganya dikocok pake garem sampei setengah jam an. Pegel juga tangannya euy.

http://echaogie-hobby.blogspot.com/2010_08_01_archive.html

11 Juni






Sedangkan ini adalah MANISAN CABE, pertama kali makan manisan ini waktu di rumah saudara di stabat, Langkat. Orang Melayu punya rasa sendiri dalam membuat manisan. Selain cabe, waktu itu Sarah juga makan manisan bunga pepaya, manisan wortel, terong, seperti biasa buah pepaya, gelugur, buah pala, timun Jepang samapi sawi ijo dan pare yang pahiiiit itu. Rasanya surprise. Cabe yang pedesss brubah jadi manis dan renyah. Beda banget dengan rasa cabe yang biasanya kita makan. Hadowww ini blum pernah buat dan ga pinter buatnya? Ada yang bisa ajaran Sarah? :)



Dua simbol yang menunjukkan antara "perempuan dan laki-laki" Coba perhatikan gambarnya? Perempuan punya ovum sedangkan laki-laki punya sperma. Secara alaminya, dalam menuju ke arah "itu" Jadilah perempuan yang sabar dalam penantian. Yang dituju bukan menuju. Laki-lakilah yang bergerak mendatangi perempuan, bukan kita menjadi perempuan yang bergerak selalu mencari laki-laki. Remember your marwah, Sekalipun sejarah, Siti khadijah yang mengungkapan niat baik, tapi tetap saja aplikasinya Muhammad lah yang mendatangi...

Medan, 3 Juli 2012 after isya

Sehari bersama DR Waleed Sayeed Muhammad (Mesir), tentang Muhammad Mursi



Pagi itu, tepatnya hari Jumat tanggal 29 Juni. Saya bangun pagi dengan semangat. Seperti biasa, rutinitas yang biasa saya lakukan adalah menjalankan ibadah yang Allaah anjurkan. Sebelum berwudhu, saya sempatkan melihat layar handphone. Ternyata terlihat ada sebuat message. Langsung saya membuka dan membaca message itu, ternyata dari ustadzah saya. Isinya tentang acara taujih dan  diskusi dengan DR Waleed Sayyed Muhammad dari Mesir, beliau adalah aktivis di negararanya. Mendadak, karena ustadzah baru sms pagi ini, sementara acaranya, pagi hari ini juga yakni jam 9 pagi di Hotel Madani, Medan. Karena saya masih libur, alhasil saya bersedia menghadiri diskusi itu. Selesai beberes, sarapan. Tepatnya jam 8, saya bersama Ayah menuju hotel. Tapi saya tidak l;angsung ke Hotel akan tetapi saya menyempatkan ke Mesjid Raya Medan untuk shalat tahyatul mesjid dan shalat dhuha terlebih dahulu. Karena saya harus menunggu teman saya, Putri. Nikmat rasanya, bisa memulai dengan shalat. Selesai shalat, kamipun beranjak ke hotel. Acara dimulai jam 10 WIB.

Pada hari ini, DR Waleed. Banyak memberikan taujihnya yang dapat memberikan semangat dan gairah untuk menjadi muslim lebih baik lagi. Saya yang bekerja di mayorita nonmuslim, semakin tertarik dengan penjelasan dari beliau. Dari acara tersebut, saya memperoleh 11 lembar catatan yang saya tulis di buku. Mungkin lain kali. Saya akan mengedit file ini dan menambahi tentang apa saja taujih dari beliau. Acara selanjutnya yaitu tentang diskusi. diskusinya menarik karena peserta memberikan pertanyaan yang bagus-bagus.

Mungkin salah satu yang saya ingat dari acara tersebut adalah pemaparan beliau tentang Presiden Mesir pertama yang hafal Al-Quran yaitu Muhammad Mursi:

"Pemimpin berwajah dan bermata teduh. Inilah kekuatan ruhiyah yang jelas terpancar jika kita melihatnya. Dr Waleed tadi menyampaikan salah satu perkataan Muhammad Mursi "Tidak ada yang mampu menghalangi keinginan Allaah untuk membuat sesuatu menjadi kemenangan. Muslim bergantung hanya pada Allaah namun di waktu bersamaan kita harus mencari cara, usaha untuk mencapai kemenangan itu."