Jumat, 30 November 2012

Renungan Hari Ini


Ikhwah fillah….
Mari kita renungkan ayat berikut ini:
Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: Kepada-Nya bertasbih apa yang ada di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.” ( Qs. An-Nur : 41 )
Ikhwah fillah….
Sesuai tema pokok kita pada taujih kali ini, mari kita tadabburi ayat di atas kemudian mari kia tafakkuri kehidupan burung angsa, sebagaimana dalam pembahasan berikut:
Ikhwah fillah….
Kalau kita tinggal di negara empat musim, maka pada musim gugur akan terlihat rombongan angsa terbang ke arah selatan untuk menghindari musim dingin. Angsa-angsa tersebut terbang dengan formasi berbentuk huruf “V”. Kita akan melihat beberapa fakta ilmiah tentang mengapa rombongan angsa tersebut terbang dengan formasi “V”.
Fakta Pertama: Saat setiap burung mengepakkan sayapnya, hal itu memberikan “daya dukung” bagi burung yang terbang tepat dibelakangnya. Ini terjadi karena burung yang terbang di belakang tidak perlu bersusah-payah untuk menembus ‘dinding udara’ di depannya. Dengan terbang dalam formasi “V”, seluruh kawanan dapat menempuh jarang terbang 71% lebih jauh daripada kalau setiap burung terbang sendirian.
Pelajaran bagi kita dalam kehidupan berjamaah:
Ketika kita bergerak dalam arah dan tujuan yang sama serta saling membagi dalam komunitas diantara kita, insyaAllah dapat mencapai tujuan kita dengan lebih cepat dan lebih mudah. Ini terjadi karena kita menjalaninya dengan saling mendorong dan mendukung satu dengan yang lain.
Fakta Kedua: Kalau seekor angsa terbang keluar dari formasi rombongan, ia akan merasa berat dan sulit untuk terbang sendirian. Dengan cepat ia akan kembali ke dalam formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukung yang diberikan burung di depannya.
Pelajaran bagi kita dalam kehidupan berjamaah:
Kalau kita memiliki cukup logika umum seperti seekor angsa, kita akan tinggal dalam formasi dengan saudara-saudara kitayang berjalan di depan. Kita akan mau menerima bantuan dan memberikan bantuan kepada yang lainnya. Lebih sulit untuk melakukan sesuatu seorang diri dari pada melakukannya bersama-sama.
Fakta ketiga: Ketika angsa pemimpin yang terbang di depan menjadi lelah, ia terbang memutar ke belakang formasi, dan angsa lain akan terbang menggantikan posisinya.
Pelajaran bagi kita dalam kehidupan berjamaah:
Adalah masuk akal untuk melakukan tugas-tugas yang sulit dan penuh tuntutan secara bergantian dan memimpin secara bersama. Seperti halnya angsa, manusia saling bergantung satu dengan lainnya dalam hal kemampuan, kapasitas dan memiliki keunikan dalam karunia, takenta atau sumber daya lainnya.
Fakta keempat: Angsa-angsa yang terbang dalam formasi ini mengeluarkan suara riuh rendah dari belakang untuk memberikan semangat kepada angsa yang terbang di depan sehingga kecepatan terbang dapat dijaga.
Pelajaran bagi kita dalam kehidupan berjamaah:
Kita harus memastikan bahwa suara kita akan memberikan kekuatan. Dalam kelompok yang saling menguatkan, hasil yang dicapai menjadi lebih besar. Kekuatan yang mendukung (berdiri dalam satu hati atau nilai-nilai utama dan saling menguatkan) adalah kualitas suara yang kita cari. Kita harus memastikan bahwa suara kita akan menguatkan dan bukan melemahkan.
Fakta kelima: Ketika seekor angsa menjadi sakit, terluka, atau ditembak jatuh, dua angsa lain akan ikut keluar dari formasi bersama angsa tersebut dan mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka tinggal dengan angsa yang jatuh itu sampai ia mati atau dapat terbang lagi. Setelah itu mereka akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau dengan membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan mereka.
Pelajaran bagi kita dalam kehidupan berjamaah:
Kalau kita punya perasaan, setidaknya seperti seekor angsa, kita akan tinggal bersama sahabat dan sesama kita dalam saat-saat sulit mereka, sama seperti ketika segalanya baik.
Sungguh dalam setiap ciptaan Allah, terdapat pelajaran bagi kaum yang berfikir. Burung sebagaimana yang Allah firmankan juga umat seperti kita. Dan dari kehidupan mereka, kita banyak mendapat pelajaran.
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpuunkan.” ( Qs. Al-An’Am: 38 )

SENI MENGATUR UANG


SENI MENGATUR UANG

Mengatur uang memangnya butuh seni ya?? Yap sejujurnya jika saya mendengar kata seni, yang terngiang di telinga saya adalah tentang lukisan, alunan lagu, puisi, nyanyian. Dan sayangnya saya bukan tipe orang yang mencintai bidang tersebut. Hehehe… OK, kembali ke topik Seni Mengatur Uang. Seni yang dimaksud di sini adalah sebuah keterampilan untuk mengatur aliran pemasukan dan pengeluaran kita.

Lalu memangnya saya sudah pandai?? Jawabannya tentu saja tidak. hehehe… Justru saya juga baru mulai belajar. Yah, memang Bidang Seni yang Satu ini sudah saya targetkan untuk bisa dikuasai sebelum umur saya menyentuh angka 21. Tapi sampai sekarang ya masih terus belajar.

Oiya sebelum dilanjutkan, tulisan kali ini banyak merujuk ke 2 buah buku yang saya baca yaitu: “Rich Dad, Poor Dad” karya Robert T Kiyosaki, dan “Cara Mudah Mengelola Keuangan Keluarga Secara Islami” karya Eko P Pratomo. Kedua buku itu sudah cukup untuk membuat saya melek finansial. Bagi yang sudah membacanya, yaa sudah. Hehehe…

Pentingnya Buku Catatan Keuangan
Ok, pertama yang harus dimiliki adalah buku catatan keuangan, seperti apa itu?? Hanya buku biasa yang intinya digunakan untuk mencatat pengeluaran dan pemasukkan. Saya menyarankan menggunakan buku note kecil yang bisa dimasukkan ke dalam saku. Lalu apa yang harus dicatat pada buku catatan keuangan tersebut?? Sederhana saja, yaitu Pengeluaran (makan, jajan, beli buku, dsb) dan Pemasukkan (Uang gaji, uang proyek, uang jajan, dsb). Formatnya bebas, tapi umumnya dengan menempatkan pengeluaran dan pemasukkan di kolom yang berbeda.

Apa yang didapat dari buku catatan keuangan pribadi ini??
Ada banyak informasi yang bisa kita dapatkan, namun yang terpenting adalah kita mendapatkan gambaran utuh tentang kondisi keuangan kita. Gunanya adalah agar kita bisa mengetahui di spot-spot pengeluaran/pemasukkan mana yang bisa kita perbaiki dengan Seni Mengatur Uang ini. Hehehe…

Saving dan Tabungan, Serupa tapi Tak Sama
Apa bedanya Saving dan Tabungan?? Hampir mirip dan sering kali disamakan artinya, dan memang itu tidak salah. Coba deh tengok dulu penjelasan dibawah ini:

Misalkan kita memiliki pemasukkan rutin tiap bulannya, dan tentu saja tiap bulan itu juga selalu ada pengeluaran. Lalu bagaimana cara kita mendapatkan tabungan??
Lazimnya adalah dengan cara mengurangi Pemasukkan dengan Pengeluaran.
Atau bisa diilustrasikan seperti rumus ini :

Pemasukkan - Pengeluaran = Tabungan

Yang jadi masalah adalah jumlah tabungan yang kita dapatkan tidak menentu, bisa banyak atau bahkan bisa tidak ada sama sekali. Lalu adakah cara yang menjamin agar kita selalu mendapatkan uang tabungan kita? Jawabannya tentu saja ada!

Sekarang, coba perhatikan ilustrasi rumus yang kedua ini :

Pemasukkan - Tabungan = Pengeluaran

Secara matematis, kedua rumus tersebut memang sama namun sebenarnya keduanya jelas berbeda. Perbedaannya terletak pada variabel Tabungan. Pada rumus pertama besarnya tabungan sangat bergantung pada pengeluaran. Sedangkan pada rumus kedua, kita sudah menyisihkan tabungan dari pemasukkan terlebih dahulu. Pada rumus pertama, besarnya tabungan bisa berubah-ubah seolah diatur oleh pengeluaran. Sebaliknya rumus kedua memastikan kita untuk mendapatkan tabungan yang pasti nominalnya, sehingga di sini pengeluaranlah yang diatur oleh tabungan.

Lalu bagaimana dengan Saving??

Ok, kembali tengok rumus kedua. Dengan menyisihkan tabungan diawal, maka kita mendapatkan jumlah uang yang bisa digunakan untuk pengeluaran. Uang tersebut bebas kita gunakan, dihabiskan sekalipun tidak masalah karena kita sudah menyisihkan tabungan terlebih dahulu. Sekarang bagaimana jika uang tersebut masih tersisa sekalipun sudah kita potong dengan tabungan?? Uang sisa tersebut lah yang kita sebut sebagai Saving.

Keinginan vs Kewajiban
Sekarang mari kita berbicara tentang pengeluaran. Anggaplah kita sudah menerapkan rumus kedua dari penjelasan sebelumnya. Di sini tujuan kita selanjutnya adalah memperoleh nilai saving yang maksimal. Pada dasarnya ada 2 kategori penyebab terjadinya pengeluaran, yaitu Kewajiban dan Keinginan. Kewajiban hampir tidak mungkin kita atur karena biasanya rutin kita keluarkan setiap harinya (misalkan makan), sebaliknya keinginan sangat bisa kita atur. Terkadang, keinginan kita untuk membeli sesuatu belum tentu begitu bermanfaat. Secara teori, sangat tidak baik jika kita membeli barang yang sebenarnya tidak begitu kita perlukan (biasanya kita melakukannya karena keinginan). Nah, tugas kita sekarang adalah mengontrol keinginan kita untuk tidak membeli barang yang kurang bermanfaat. Keinginan manusia akan sesuatu memang besar, namun bukan berarti kita tidak bisa mengaturnya. Saran saya, sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu yang kita inginkan, ada baiknya jika kita memprioritaskan nilai manfaat yang ada pada barang tersebut. Dan tentunya untuk itu yang kita harus lakukan adalah memahami perbedaan antara Kewajiban dan Keinginan.

Yah, mungkin cukup sampai di sini tulisan kali ini. Hehehe…. Kira-kira itu lah yang sedang saya kerjakan dan juga saya targetkan dalam hal mengatur uang.

Semoga Seni Mengatur Uang Ini bisa Bermanfaat.

Biar Dramatisasi Jadi Manis


Puisi yang terlalu seadanya memang tidak memberi rasa apa-apa. Puisi perlu greget. Perlu hentakan. Perlu dramatisasi. Begitu juga ungkapan cinta. Cinta hanya bekerja kalau ia membara. Dan beranya meletup-letup lewat kata.

Qur'an tidak mengingkari itu. Virus penyair yang disebut Qur'an sebenarnya terletak pada kadar kebohongan yang sering menyertai dramatisasi itu. Begitu juga ungkapan rasa cinta yang terlalu berlebihan sering mengandung kebohongan. Bisa karena tidak berakar dihati. Bisa juga kerena memang tidak mengandung kebenaran. Mungkin juga berakar dihati, tapi tidak mengandung kebenaran. Atau mengandung kebenaran, tapi tidak berakar dihati. Yang benar tapi tidak ada dihati adalah kebohongan. Yang tidak benar tapi ada dihati adalah kesalahan. Yang terakhir ini misalnya lagu berikut:

semua yang ada padamu
oh membuat diriku tidak berdaya
hanyalah untukmu
hanyalah bagimu
seluruh hidup dan cintaku

ungkapan itu mungkin memang berakar dihati. Tapi mengandung makna pengabdian dan penyerahan diri yang total kepada sang kekasih. Dan itu tidak boleh terjadi dalam cinta jiwa atau cinta sesama manusia. Itu hanya untuk Allah SWT.

Di sinilah letak tantangan bagi para pecinta; bagaimana menemukan ungkapan yang benar dan tepat bagi bara cinta yang meletup-letup dalam jiwa? Yang pertama tentu saja memastikan persoalan dasarnya; apakah memang ada bara dalam jiwa? Ini jelas sangat mendasar untuk memastikan bahwa “tidak ada dusta diantara kita”.

Yang kedua adalah menemukan kata yang benar dan tepat. Benar pada maknanya, tapi tepat melukiskan suasana jiwa. Ini membutuhkan penghayatan jiwa yang dalam, keakraban dengan diri sendiri yang kental, cita rasa keindahan dan kekayaan bahasa.

Melukis bara cinta dalam jiwa memang membutuhkan kata yang kuat agar baranya nyata dalam pandangan sang kekasih. Tapi kita harus menakar dengann objektif, seberapa panas bara yang hendak kita lukis. Ini untuk memastikan bahwa kata tidak melampaui panasnya bara, atau kata tidak melukis semua panas bara secara utuh.

Akhirnya memang, kejujuran dan kebenaran adalah kata kunci di balik semua dramatisasi cinta yang manis. Hanya itu. Jika tidak, pasti akan ada kesalahan dalam bahasa cinta kita. Tidak mudah memang, tapi begitulah cinta; selalu punya syaratnya sendiri.

Anis Matta

LELAKI SEMPURNA


Lelaki sempurna yang kuimpikan
Adalah seseorang yang menenangkan jiwa
Lelaki sempurna seperti dia
Punya segala sifat indah tanpa cela

Lelaki sempurna berkiblat surga
Menyejukkan hati dengan akhlak mulia
Lelaki sempurna seperti dia
Menjadi penuntun dunia dan akhirat
Lelaki impianku

Al Amin jujur amanah dipercaya
Fathonah cerdas serta tepati janji
Tawadhu rendah hati
Amiru berbuat baik
Shiddiq …. duniawi
… dermawan tawakal sabar hati
Istiqomah berada dijalan lurus
Itulah sifat rasul
Sifat sifat sempurna
Sifat lelaki dambaan kita semua

Lelaki sempurna berkiblat surga
Menyejukkan hati dengan akhlak mulia
Lelaki sempurna seperti dia
Menjadikan penuntun dunia dan akhirat
Lelaki impianku

Al Amin jujur amanah dipercaya
Fathonah cerdas serta tepati janji
Tawadhu rendah hati
Amiru berbuat baik
Shiddiq …. duniawi
… dermawan tawakal sabar hati
Istiqomah berada dijalan lurus
Itulah sifat rasul
Sifat sifat sempurna
Sifat lelaki dambaan kita semua

Al Amin jujur amanah dipercaya
Fathonah cerdas serta tepati janji
Tawadhu rendah hati
Amiru berbuat baik
Shiddiq …. duniawi
… dermawan tawakal sabar hati
Istiqomah berada dijalan lurus
Itulah sifat rasul
Sifat sifat sempurna
Sifat lelaki dambaan kita semua

Lelaki sempurna seperti dia
Lelaki impian

Microbiology is beautiful

Itu kenapa aku memilihnya dulu, dunia mini itu punya cara khusus untuk menikmatinya. Terkadang kita butuh alat untuk memahami. Mungkin setiap ukuran mikro itu punya daya cipta yang luar biasa. Punya kekuatannya sendiri. Bahkan virus influen
za bisa membuat pusing dan berat kepala. Padahal ukurannya sangat kecil. Microbiology, sesekali kuharap kau menyapaku lagi lebih dalam dan erat ketimbang dulu. Bersama kita di dalam laboratorium. Bercinta dengan mikroskop, perbesaran, pencahayaan dan rupa-rupa yang aku punya. Sehingga aku lebih mengenal penciptaMu. Kuharap Sakura tak pernah bosan menungguku di sana! atau Dinginnya angin Jerman atau Holland? *kuharap penuh ya Allaah. Peluklah mimpiku!













Kau oranye, aku merah muda.
Kau besar, aku kecil.
Kau lebih tinggi, sedang aku lebih rendah.
Tapi itu tak masalah.
Jika, kau ada di sampingku
Aku ada di dekatmu.
Padang hijau, 
lebih berwarna jika ada 2 payung kita







Kamis, 29 November 2012

KEJUTAN DARI KRUCIL

Jadi ceritanya gini, ketika jam menunjukkan jam 16.35 sore. Less trakhir 7&8...krucils ku yang semuanya punya sepasang bola mata yang bening itu. Melakukan persekokonglan bersama. Ketika ku masuk kelas. Lampu mati, gelap. Eh ga ada orang 1pun. Tiba2 dalam detik serempak mereka menyanyikan selamat ulang tahun sambil lampu dinyalakan. Ada blackforest, kado-kado. Satu persatu menciumi pipiku, wajah ceria mereka. Bahagianya aku hari ini, Allaah syukran :)

Hari ini mereka sukses, membuat aku haru biru



Minggu, 25 November 2012

IBUKU DALAM PUISI

IBUKU DALAM PUISI

Oleh : Maysarah Bakri

Dulu hanya setetes. 
Hangat dalam rahim seorang perempuan.
Di situlah tempat yang paling nyaman dan tenang
Ia Ibu.
Kemanapun ia pergi .
Ia bawaku, sepuluh bulan.

Berbaring ke kanan, payah.
Ke kiri susah.
Payah, susahnya bertambah-tambah.

Minggu, 18 November 2012

PALESTINA, BAGAIMANA BISA AKU MELUPAKANMU


Palestina, Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu
oleh: Taufik Ismail

Ketika rumah-rumahmu diruntuhkan bulldozer dengan suara gemuruh menderu, 
serasa pasir dan batu bata dinding kamar tidurku bertebaran di pekaranganku, 
meneteskan peluh merah dan mengepulkan debu yang berdarah.

Ketika luasan perkebunan jerukmu dan pepohonan apelmu dilipat-lipat sebesar saputangan lalu di Tel Aviv dimasukkan dalam fail lemari kantor agraria,
serasa kebun kelapa dan pohon manggaku di kawasan khatulistiwa, yang dirampas mereka.

Ketika kiblat pertama mereka gerek dan keroaki bagai kelakuan reptilia bawah tanah dan sepatu-sepatu serdadu
menginjaki tumpuan kening kita semua, 
serasa runtuh lantai papan surau tempat aku waktu kecil belajar tajwid Al-Qur’an 40 tahun silam, 
di bawahnya ada kolam ikan yang air gunungnya bening kebiru-biruan kini ditetesi air mataku.

Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu

Ketika anak-anak kecil di Gaza belasan tahun  bilangan umur mereka, 
menjawab laras baja dengan timpukan batu cuma, 
lalu dipatahi pergelangan tangan dan lengannya, 
siapakah yang tak menjerit 

serasa anak-anak kami Indonesia jua yang dizalimi mereka – tapi saksikan tulang muda
mereka yang patah akan bertaut dan mengulurkan rantai amat panjangnya,
pembelit leher lawan mereka, 
penyeret tubuh si zalim ke neraka.

Ketika kusimak puisi-puisi Fadwa Tuqan, Samir Al-Qassem, Harun Hashim Rashid, Jabra Ibrahim Jabra, Nizar Qabbani 
dan seterusnya yang dibacakan di Pusat Kesenian Jakarta, 
jantung kami semua berdegup dua kali lebih gencar lalu tersayat oleh sembilu bambu deritamu, 
darah kami pun memancar ke atas lalu meneteskan guratan kaligrafi

‘Allahu Akbar!’
dan 
‘Bebaskan Palestina!’

Ketika pabrik tak bernama 1000 ton sepekan memproduksi dusta,
menebarkannya ke media cetak dan elektronika, 
mengoyaki tenda-tenda pengungsi di padang pasir belantara, 
membangkangi resolusi-resolusi majelis terhormat di dunia, membantai di Shabra dan Shatila, 
mengintai Yasser Arafat dan semua pejuang negeri anda, 
aku pun berseru pada khatib dan imam shalat Jum’at sedunia: 
doakan kolektif dengan kuat seluruh dan setiap pejuang yang menapak jalanNya, yang ditembaki dan kini dalam penjara,
lalu dengan kukuh kita bacalah ‘laquwwatta illa bi-Llah!’

Palestina,
bagaimana bisa aku melupakanmu 
Tanahku jauh, bila diukur kilometer, beribu-ribu
Tapi azan Masjidil Aqsha yang merdu
Serasa terdengar di telingaku.

1989

RUH-RUH YANG DINANTI SYURGA


RUH-RUH YANG DINANTI SYURGA

Oleh : Maysarah Bakri

Berjalan pelan
Mengendap-endap
Dalam laju
Menunggu;
Izrail pisahkan ruh dari jasadmu
Di riak-riak gumpalan debu
Debu yang tak dingin

Ruhmu…
Dinanti syurga
Ruhmu!
Harum.

Senyum simpul di bibir
Itu bohong?
Tidak.

Wajah cahaya?
Itulah wajahmu
Kuamati syahdu dari jauh.

Darahmu, basahi tanah suci
Amis?
Tidak.
Membeku?
Tidak.

Ruh-ruh yang dinanti syurga
Ruh-ruh yang dipeluk syurga
Ruh-ruh yang dirindui syurga
Jasad tiada… awal ruhmu bergembira.


Sabtu, 17 November 2012 21:21 WIB

Bantuan bisa disalurkan lewat :

##MP4Palestina##Bank Syariah Mandiri, no.rek 009 710 6654 a/n Inna PutriBRI Syariah KCP Cibinong, 1006800714 a/n Desi AnitaBank mandiri rek 102 000 470 4554 a/n Nurbaiti H NBank BCA rek 1640311017 a/n Noviyanti Utaminingsih.konfirmasi setelah Transfer donasi ke Riana (085220025502) dengan mengirimkan sms dengan format:nama_namabank_jumlahtransfer

Atau melalui :##Sahabat Al-Aqsho##

Bank Syariah Mandiri 1540006443 a.n M Fanni bdn Palestina, atau Bank Muamalat 9244632778 a.n M Fanni cq Sahabat Al-Aqsha.Sms : 0852 2844 6666 atau 0818 110697.Email : sahabat@sahabatalaqsha.comsahabat@sahabatsuriah.com

InsyaAllaah bantuan kita untuk mereka akan menjadi amal yang bisa menjadi penyelamat kita di akhirat kelak.



Jumat, 16 November 2012

Tuhan, Aku Percaya JanjiMu


Tuhan, Aku Percaya JanjiMu


“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”.  (QS 24:55)

Setiap Kelelahan Menuju Kemudahan….

Aku terlahir sebagai anak kedua dari empat bersaudara. Keluargaku biasa hidup dalam kesederhanaan. Sedari kami kecil, Ayah dan Ibu selalu mengajarkan anak-anaknya untuk bekerja keras jika ingin meraih sesuatu. Ibu selalu berujar bahwa tak ada orang sukses kecuali harus mengalami kesulitan terlebih dahulu, berlelah-lelah bekerja dan mencintai setiap kesulitan dalam menjalani hidup ini. Karena setiap kesulitan yang dihadapi, pastilah Allaah selalu menyertainya dengan kemudahan. Kalimat yang aku baru tahu ada di dalam Al-Quran setelah aku sekolah di Sekolah Dasar waktu belajar Agama Islam dengan Guruku. Kalimat yang selalu tertanam dalam hati, kalimat indah  dari Al-Quran pada Surat Al Insyrah ini begitu mempengaruhi dalam setiap langkah hidupku selama ini, jika harus menghadapi kesulitan-kesulitan dalam mengisi hidup, sepanjang hidup ini.

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S Al Insyirah : 5-6).

Makhluk hidup diciptakan Allaah dengan kesulitannya masing-masing. Tidak hanya manusia bahkan hewan dan tumbuhanpun diciptakan Allaah harus menghadapi kesulitan, dalam setiap keberlangsungan hidupnya di alam ini. Namun, manusia adalah makhluk Allaah yang sempurna akal dan pikirannya akan sangat menarik dalam mengatasi setiap kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Dan setiap kesulitan yang dihadapi sebenarnya adalah untuk kebaikan dirinya sendiri.

Aku sendiri, di usiaku yang seperempat abad. Sampai detik ini, masih terus menghadapi beberapa kesulitan yang harus diselesaikan dengan sabar, hati yang jernih dan tenang. Karena yakinlah setiap kesulitan yang kita hadapi bukan melulu soal air mata, rasa risau gelisah dan lelah saja yang kita dapat. Karena ternyata di balik kesulitan itu tersimpan manisnya hidup, derajat yang lebih tinggi di hadapan Allaah, insyaAllaah. Dan sesuatu kebahagiaan yang tertutup dengan kesulitan, yang tidak bisa kita raih jika kita tak menempuh jalan sulit itu. Yakinlah, kesulitan adalah hadiah dari Allaah. Kita hadapi dan libatkan Allaah untuk kita mampu menghadapi kesulitan itu. Kemudahan juga tak semudah itu kita raih. Kemudahan tak mungkin didapat dengan orang yang diam, yang tak berusaha melakukan apapun.

Beberapa kesulitan yang mesti aku hadapi pun bermacam jenisnya. Namun, kisah kesulitan-kesulitan yang masih lekat di diri ini, yakni ketika masih menempuh kuliah di Universitas Sumatera Utara. Beberapa kesulitan sudah aku hadapi ketika harus memasuki seleksi ujian masuk universitas. Pada zamanku, SPMB namanya. Ayah langsung mewanti-wanti, jika kami ingin kuliah harus dengan usaha sendiri dan wajib harus di universitas negeri. Ayah hanya membantu uang masuk kuliah saja ketika aku sudah berhasil lulus mengikuti ujian universitas, selanjutnya Ayah  akan menyerahkan sepenuhnya kepadaku bagaimana memperoleh biaya selama kuliah, membayar SPP terutama. Padahal Ayah dan Ibu termasuk orangtua yang berkategori mampu untuk membiayai kami namun Ayah selalu tegas dengan prinsipnya. Alhasil, kalimatnya itu sangat memotivasi diri ini agar dapat melakukan yang sesuai kehendaknya. Berusaha membayar SPP sendiri, mandiri untuk membiyai kuliah sendiri dan kehidupan sehari-hari selama kuliah. Tantangan yang benar-benar tantangan. Awalnya aku sempat mengungkapkan alasan mengapa Ayah begitu. Namun, ayah selalu meyakinkan bahwa aku bisa melakukannya.

Ujian masuk universitas begitu penuh dengan saingan. Bayangkan saja, untuk mendapatkan sebuah kursi di Perguruan Tinggi harus berkompetisi dengan ratusan ribu orang calon mahasiswa. Dan ini merupakan salah satu kesulitan awal yang harus kuhadapi untuk mencapai target satu kursi di salah satu universitas negeri favorit di Medan. Ibu tidak mengizinkan aku jika kuliah di luar kota Medan. Karena ia tidak mau jauh denganku. Padahal aku sangat ingin kuliah di Universitas Indonesia. Dalam menghadapi ini juga dilema menggelayuti. Antara mengikuti kata Ibu untuk kuliah di Medan saja atau mengikuti hatiku yang ingin kuliah di Universitas Indonesia. Ini keputusan berat, antara mengejar impian dan patuh pada Ibu. Dan akhirnya, aku turuti apa kehendak Ibu. Ridhanya Ibu adalah ridhanya Allaah. Aku yakin Allaah senantiasa membersamaiku.

“Janganlah engkau menjadi ragu akan janji Allaah ketika janji tersebut tertunda atau bahkan tidak terwujud, sekalipun telah ditentukan waktunya, agar tiadalah terjadi dengan demikian itu pengurangan basihrohmu (penglihatan mata hati) dan pemadaman cahaya sariroh (rahasia batin)” (Al-Hikam bagian 7)”.

***

Akhirnya aku memutuskan untuk membuat pilihan di Universitas yang masih di wilayah Medan, sesuai yang dikehendaki Ibu. Alhamdulillaah aku lulus dipilihan kedua, Jurusan yang aku pilih adalah jurusan Biologi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), USU. Padahal aku sangat ingin masuk Fakultas Kedokteran dan menjadi dokter spesialis kandungan. Dari Sekolah Dasar dahulu, aku sangat menyukai tontonan Discovery Channel tentang Ibu-Ibu yang ada di seluruh dunia dalam proses melahirkan anak-anaknya, dan itu sangat berkesan sekali menurutku. Namun, Allaah berkehendak lain. Cita-citaku menjadi dokter kandungan belum terkabul karena aku lulus di jurusan Biologi, USU. Di tahun-tahun berikutnya aku sebenarnya ingin mengikuti ujian seleksi Universitas kembali tapi aku merasa sangat nyaman kuliah di Jurusan ini. Dari zaman sekolah dahulu, aku memang sangat menyukai pelajaran Biologi. Teman-teman kuliahnya juga sangat asyik apalagi dosen-dosen yang mengajariku. Akupun bertahan  menempuh kuliah selama empat tahun di Fakultas  MIPA di jurusan Biologi ini.

Awal-awal kuliah adalah masa yang lumayan sulit. Seperti yang aku bilang di awal, bahwa Ayah hanya membantu dana awal masuk kuliah. Selanjutnya, itu semua terserah kami bagaimana berusaha memperoleh dana dalam menempuh pendidikan selama kuliah.

Alhamdulillah, dari tingkat pertama, Aku memperoleh beasiswa pendidikan dari Univeristas karena mempunyai IP yang cukup tinggi di Semester pertama. Selama kuliah di USU aku harus mempertahankan IPK di atas tiga. Jika target IPK tak tercapai maka aku harus rela untuk diberhentikan untuk mendapatkan beasiswa. Aku sangat bersyukur karena dari semester dua sampai semester delapan bahkan sampai wisuda, aku tidak bayar SPP sepeserpun. Karena aku masih bisa mempertahankan IPK ku di atas tiga. Dan uang beasiswa itu sangat membantu sekali semasa kuliah.

Ayah dan Ibu sangat senang dengan prestasiku, apalagi Ayah yang terkadang selalu tegas dalam menyampaikan sesuatu namun sangat berkesan serta mampu membuat kita selalu optimis dalam menjalani hidup ini. Karena kemudahan akan selalu membersamai datangnya kesulitan.

Di semester tiga aku sudah mulai masuk organisasi di kampusku,  dari kumpulan Lembaga Dakwah sampai club-club ilmiah yang tersedia di kampus. Walau kuliahku di jurusan yang sangat super sibuk namun organisasiku berjalan dengan baik. Kuliahku dimulai jam delapan pagi. Biasanya jam dua belas sampai jam satu siang sudah tidak ada perkuliahan lagi akan tetapi kami harus tetap mempersiapkan untuk memasuki praktikum di berbagai laboratorium di FMIPA dan selesainya  sekitar jam lima, enam bahkan menjelang maghrib, malah kami sempat praktikum sampai jam 9 malam. Kesulitan-kesulitan selama berada di semester tiga ini cukup banyak, salah satunya dimana aku harus mengalami sakit yang menyebabkan aku terbaring lemah dan tidak bisa melakukan apapun selain istirahat total di atas tempat tidur,  bahkan shalat saja dilakukan secara telentang. Karena terlalu lelah, anemia ku kambuh. Aku sama sekali tidak memberitahu Ayah dan Ibu tentang kondisiku saat itu karena bisa membuat Ayah dan Ibu khawatir. Yang paling parah, penyakit ini begitu menggangguku selama perkuliahan. Aku senantiasa tertidur ketika perkuliahan berlangsung. Karena itu, ada seorang teman kuliah yang menjuluki ku sebagai sleeping beauty (diingat-ingat lucu juga. Tapi mereka tidak paham sebenarnya aku sakit). Aku sudah berobat ke dokter, diberi obat, obat sangat memberikan efek ngantuk. Ketika aku sakit, ada seorang teman kos sekamar, yang begitu sabar merawat dan memperhatikanku. Sampai aku sembuh dan kembali fit.

Selama kuliah, Ayah mengizinkan aku untuk tinggal di kos-kosan di sekitar kampus, namun sangat sulit menemukan murid yang benar-benar ingin belajar dan berharap menempati kos-kosan yang baik. Alhamdulillaah aku akhirnya menemukan kos-kosan yang kondusif dan nyaman untuk belajar. Aku merasa mempunyai keluarga baru selama kos di rumah kontrakan kami. Ketika di semester empat aku sudah mulia bekerja menjadi guru privat. Selesai kuliah biasanya aku langsung mengajar privat. Pertama kali mengajar, aku pulang sampai larut malam. Aku baru sampai di rumah kos, sekitar jam sembilan lewat tiga puluh menit. setiap malam aku melalui itu sampai akhirnya, Papa dari orangtua murid yang aku didik menyarankan aku untuk tetap tinggal di rumahnya setelah mengajar anaknya. Setiap pagi, aku selalu diantar oleh supir keluarga mereka sampai ke kampus. Aku sangat terasa punya keluarga baru lagi. Papa sang murid yang merupakan dokter kandungan sangat bersahaja dan begitu meghormatiku sebagai guru anaknya. Banyak kisah yang aku ambil hikmahnya dari pengalaman dokter tersebut. Dokter yang sempat menjadi dokter terbaik nasional itu benar-benar sangat rendah hati selalu. Malah dia bercerita, bagaimana sulitnya dahulu ketika menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran. Dia selalu menasehati kami agar selalu bersungguh-sungguh dalam menempuh pendidikan. Dimanapun kita kuliah dan apapun jurusannya, yang penting nantinya kita bisa menjadi manfaat bagi orang banyak. Itulah pesannya, yang aku ingat sampai sekarang.

Selama aku kuliah, di tingkat tiga dan empat adalah masa-masa tersulit yang harus aku hadapi. Antara semester lima sampai di semester delapan. Kesulitan-kesulitan itu banyak sekali menghampiri. Alhamdulillaahnya, setiap kesulitan yanga harus dihadapi selalu mendapatkan kemudahan dari jalan yang tak diduga-duga sebelumnya. Semuanya atas kehendak dan Maha baiknya Allaah kepada kita semua.

Ketika aku kuliah di semester lima aku terpilih menjadi salah satu ketua  bidang kewanitaan di sebuah Lembaga Kampus. Menjadi ketua adalah amanah yang sangat luar biasa berat, kuliah di Fakultas yang cukup sibuk membuat aku tak pernah menyerah agar bisa menyeimbangkan antara organisasi, pekerjaan dan prestasi akademik. Walau sulit, aku harus yakin dan bisa. Selain menjadi ketua, aku juga terpilih menjadi salah satu asisten di Laboratorium Mikrobiologi di kampus. Selain itu di semester lima ini, aku juga masih mengajar privat dari rumah ke rumah dan mengajar di bimbingan belajar yang ada di kota Medan. Semester lima benar-benar semester yang cukup sulit. Alhamdulillaah walau sulit akan tetapi tetap bisa dihadapi dengan baik. Nilai IPK juga masih tinggi walau kadang aku memanfaatkan jadwal ketidakhadirian jika ada acara di organisasi, alias bolos. Bolos bukan berarti tidak punya kepentingan. Menjadi ketua, memang pengalaman yang sangat luar biasa. Di semester enam, kegiatanku tidak jauh di semester  lima. Aku masih menjadi ketua, mengajar, menjadi asisten laboratorium. Walau banyak sekali kesulitan yang harus dihadapi akan tetapi semua bisa diatasi. Semester enampun berlalu dengan manis.

Di semester tujuh dan delapan merupakan semester yang paling sulit menurutku, karena sibuk di organisasi dakwah kampus, aku sampai lupa bahwa aku sudah berada di semester dimana aku harus melakukan penelitian untuk tugas akhir, skripsiku. Agenda-agenda dakwah di kampus memfokuskan pikiran aku terhadap progja-progja yang harus dikerjakan. Membuat seminar nasional dengan mendatangkan pembicara nasional, membuat gebyar annisa, dan acara lainnya. Program kerja tersebut benar-benar menuntutku fokus di Lembaga Dakwah Kampus. Yang pasti, dari awal aku sudah berkeyakinan. Siapa yang menolong agama Allaah, Allaah akan menolong kita. Aku sangat yakin dengan janji Allaah tersebut. Hanya Allaah lah sebaik-baiknya penolong dalam masa yang sulit dan sempit ini.

Jika Allaah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allaah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal. ( Q.S Ali Imran : 160)

Lelah yang kita lakukan, yakinlah akan terbayar manis di suatu masa nanti. Kebaikan yang kita lakukan untuk agama, maka Allaah akan memudahkan setiap urusan kita. Terkadang kemudahan-kemudahan yang diberikan Allaah membuat kita terkesima dengan Maha berkehandakNya. Mengajar di les privat, dan bimbingan belajar masih aku jalani, apalagi aku masih menjadi asisten laboratorium yang harus membimbing praktikan-praktikan yang masuk ke laboratorium kami. Waktu istirahatpun sangat sedikit, tapi yakinlah sesuatu kebahagiaan itu harus melalui proses berlelah-lelah dahulu, sulit dahulu baru bisa memperoleh kemudahan-kemudahan dan buah yang manis dari kelelahan yang kita lakukan, yakinlah! Aku benar-benar yakin dengan Janji Allaah. Janji Allaah yang selalu benar.

Aku menjadi salah satu mahasiswa yang telat dalam memilih judul penelitian dibandingkan dengan teman-teman seangkatanku. Aku pun masih sibuk berkonsultasi dan diskusi dengan dosen-dosenku tentang apa yang harus aku teliti. Akhirnya aku tertarik untuk meneliti tentang andaliman. Salah satu bumbu masakan yang bentuknya seperti lada, yang keberadaannya semakin sedikit. Tumbuhan ini sangat banyak sekali manfaatnya. Namun jika aku memilih penelitian ini, pastinya aku harus membutuhkan biaya yang tak sedikit untuk penelitian. Karena tumbuhan ini hanya diperoleh di luar kota Medan dan jaraknya lumayan jauh dari kota Medan, walaupun sebenarnya masih di wilayah Sumatera Utara. Akupun merasa sangat sulit. Kalau meminta dana penelitian kepada orangtua akan sangat berat untuk membebani mereka lagi. Aku mulai bingung karena teman-teman sudah mulai penelitian, sedangkan aku menentukan judul saja belum. Sampai akhirnya aku membaca pengumuman di mading kampus bahwa ada beasiswa penelitian dari Taiwan, namun syaratnya harus membuat proposal penelitian dalam Bahasa Inggris. Aku terkesima dengan tawaran pendanaan dari pihak Taiwannya karena dana yang diberikan berjumlah ratusan dolar Amerika. Akhirnya, aku mencoba membuat proposal penelitianku. Selama beberapa bulan aku menunggu apakah proposalku diterima atau tidak. Menunggu berbulan-bulan dalam ketidakpastian membuatku cukup khawatir, apakah proposal tersebut di setujui atau tidak.

Alhamdulillaah, saat itu tiba juga. Ketua Jurusan kami memberitahukan bahwa proposalku diterima oleh pihak Taiwannya. Aku senang sekali saat itu. Akhirnya aku memperoleh ratusan dollar Amerika untuk membantu penelitianku, bahkan lebih untuk biaya penelitianku. Aku sangat-sangat bersyukur karena Allaah memudahkanku walau itu sangat sibuk dalam dunia dakwah kampus, organisasi dan bekerja. Karena Allah memberikan kemudahan untukku.

Aku sangat bersyukur karena penelitanku berjalan dengan lancar dan sukses. Pengalaman yang sangat berkesan, ketika seminarku diliput oleh  crew di salah satu TV di Taiwan, walau seminar harus menggunakan Bahasa Inggris, dan aku sebenarnya termasuk orang yang sudah lama tak menggunakan Bahasa Inggris sehari-hari. Alhamdulillaah aku punya dosen pembimbing yang baik hati. Dosen pembimbingku yang merupakan alumni Jepang dan Amerika itu sangat banyak membantu sekali dalam penyelesaian skripsiku. Allaah mengirimkan orang-orang yang baik agar skripsiku berjalan dengan kemudahan-kemudahan. Sang Bapak dosen sangat bersemangat melatih aku sebelum jadwal presentasi yang akan direkam untuk salah satu TV di Taiwan itu.  Bahkan beliau mau merevisi skripsiku yang Bahasa Inggris tanpa harus di print. Aku hanya memberikan softcopynya kepada beliau, karena begitulah yang dia inginkan agar tidak boros kertas. Beliau juga selalu mendampingi dan membimbingku jika ada kesulitan-kesulitan yang aku alami dalam penelitian. Selalu menemani aku di laboratorium ketika aku harus sibuk mengidentifikasi jamur mikrosopik dari andaliman. Terkadang aku merasa sangat bersyukur kepada Allaah, karena mengirimkan orang-orang yang baik dalam kehidupanku selama ini.

Penelitianku berjalan selama sepuluh bulan, akhirnya berakhir dengan lancar dan sukses. Diakhiri dengan sidang meja hijau aku pun lulus dengan nilai yang sangat baik. Malah, aku wisuda lebih dahulu dibandingkan teman-temanku yang lebih awal melakukan penelitian. Alhamdulillaah, akhirnya aku wisuda dengan menjadi mahasiswa yang berprestasi baik dan memperoleh IPK yang baik pula. Dan cita-citaku dari awal perkuliahan, ingin membuat skripsi dalam berbahas Inggris akhirnya terkabul dan aku termasuk orang pertama di jurusanku yang membuat skripsi dalam Bahasa Inggris. Akan tetapi, pencapaian itu tidak lepas dari bantuan orangtua, teman-teman dan terutama dosen pembimbing yang begitu baik dalam merevisi setiap kata-kata di dalam skripsiku. Kesulitan yang kita peroleh, yakinlah ia akan menjadi jalan menuju kebahagiaan. Asal kita mau Believe, Do, and Pray! Jangan takut akan sulit, karena Allaah sudah berjanji bahwa setiap kesulitan akan selalu bersama dengan kemudahan. Dan setiap pencapaian, kemudahan yang kita peroleh sebenarnya adalah dari Allaah yang Maha Mulia, hadza min fadhli Rabby. Selalulah bersabar jika harus menghadapi kesulitan, selalu bergerak dan lakukanlah sesuatu biar tak terjebak dalam kesulitan itu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Allaah aku percaya JanjiMu….

Ya Allaah ajarkanlah aku bagaimana harus mencintaiMu dalam situasi apapun, bagaimana dan dimanapun aku berada. Jika kesulitan ini harus ditempuh, bentangkanlah jalan seluas-luasnya. Jika aku harus dihadapkan dengan hal-hal yang membingungkan, biarkanlah kebingungan ini berakhir dengan baik dan membahagiakan.  Dan Bantulah aku untuk melakukan apapun sesuai dengan kemampuanku. Karena setiap kesulitan yang Engkau berikan akan selalu ada tempat sebaik-sebaiknya kembali. Aku  sangat percaya itu. Mempercayai janjiMu yang tak pernah salah. JanjiMu yang selalu benar.

“Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).” (Al-Kahfi ayat 10)




                                                                                                Medan, 16 Nopember 2012
                                                                                                     ( Maysarah Bakri )

Rabu, 14 November 2012

Tumis Kacang Panjang



Tumis kacang panjang dengan perencah teri. Bumbu tumis biasa cuman ditambah cabe giling. Kacang panjangnya dipotong serong kecil-kecil.

Rendang Tongkol



Rendang tongkol. Bumbunya rendang biasa. Tapi daging sapi diganti dengan tongkol. Masaknya lebih cepet dibanding rendang daging.

Sambel Ikan Asin Tempe


Setiap hari kalau di rumah ga pernah lepas dari yang namanya sambel. Mamak yang asli dari ranah minang selalu menyajikan smabel setiap hari. Ayah yang berdarah Banjar pun jadi terbiasa dengan lidah orang minang yang suka pedas. :) Ini ini asin yang digoreng kering ditambah tempe yang dipotong dadu sedang. Untuk sambelnya seperti biasa Cabe merah, bawang  merah, bawang putih, tomat, gula dan garam.

Sup Macaroni Jagung Manis



Ini adalah sup macaroni jagung manis. Enak jika disantap selagi hangat. Membuat sup cukup mudah. Yang ini pakai pure jagung rebus yang dihaluskan sampai halus ditambah dengan air kaldu ayam. Bumbunya hampir sama dengan sup biasa, cuma yang ini saya tambah saus cabe.

Ice Cream Avacado with Green Sweet floating




Ahad kemaren, iseng-iseng buat es krim coklat rasa alpokat. Sebenernya ga ada persiapan. Melihat ada bahan-bahan di kulkas langsung masak ajah deh. Tidak ada takaran khusus. Ini penyajiannya ditambah dengan pure alpokat. Kebetulan saya sangat suka sekali sama jus alpokat. Tambah waffle wafer fave saya dan tambah ceres dan coklat bubuk. Tapi bagi temen-temen yang pingin coba ini ada resepnya. cekibrot hehe:

Es krim cokelat
Bahan:500 ml susu segar/evaporated milk kayak ultra milk gitu.250 ml cream (tersedia di swalayan)200 ml susu kental manis cokelat150 gram gula pasir5 butir kuning telur, kocok sampai lembut90 gram cokelat bubuk1 sdt garam halus

Cara Membuatnya gini, manteman :Masak susu segar, cream, susu kental cokelat, dan gula di atas api kecil sampai mendidih.Larutkan cokelat bubuk dengan adonan susu panas secukupnya.Kocok kuning telur sampai lembut, masukkan susu panas ke dalam kocokan telur sambil terus dikocok. Masukkan larutan cokelat dan garam, setelah tercampur rata, (Nah pas di sini kalau mau tambah buah bisa. Kebetulan hari ini Sarah buat tambah alpokat. Alpokatnya diblender tuang dikit2) dinginkan sampai dingin betul lalu tuang dalam mangkuk, bekukan dalam freezer selama 2-3 jam. Setelah sebagian membeku, keluarkan dan kocok dengan mixer sampai halus, lalu masukkan lagi dalam freezer sampai beku seluruhnya. Lakukan proses pengocokan dan pembekuan ini sampai 2-3 kali ( ini dilakukan biar lembut esnya).


Kalau udah beku bisa tambah coklat chips, potongan buah, sele strawberry atau lainnya. Kalau mau lebih praktis bisa beli tepung es krim instan tinggal tambah susu mixer jadi biasanya. Hehhe Selamat mencoba. Kalau kemanisan tinggal dikurangi gulanya ya. Kalau mau manis tinggal tambah gulanya.


Sabtu, 03 November 2012

Kupu-Kupu Bersayap Biru


Kupu-Kupu Bersayap Biru
Oleh : Maysarah Bakri (Puisi 10 Menit, pagi ini :)

Kupu-kupu bersayap biru
Kepakkan sayap, pelan-pelan
Tanpa jeda!
Hinggap di daun hijau
Menghirup segarnya udara.
Di sela urat daun
Sebentar hinggap
Sebentar tiada.
Kupu-kupu bersayap biru
Menunggu.
Bergumam mencari pelangi
Terbang sana sini
Tiada berhenti.
Sampai nafas tak terhirup lagi.

Medan, 21 September 2012


Cerita Deona


Cerita Deona
Karya: Maysarah Bakri

Kemarin, engkau cerita tentang Deona
Berfajar;
mengikat sejajar
Bertuah terpatri, mengiringi sendi-sendi tua membabi buta.
Tak pantas menyeruak
Selepas, tangguh beredar!
Sepintas itu lalu, menjamah berupa buih di pantaian lepas di kepulauan Sembah.