Selasa, 24 Desember 2013

Bagi Rapot

Yang penting kamu merasa ilmumu bertambah dan semakin mencintai ilmu itu. Ilmu itu cahaya jadi kalian tidak perlu takut dalam kegelapan karena selalu ada cahaya di sini! di hatimu, Nak. Nilai-nilai di atas kertas itu jadikan evaluasi, ranking yang tertera jadikan motivasi untuk lebih baik. Terima kasih sudah bekerja sama dengan baik dalam 1 semester ini. Dan ujian kalian keren karena percaya dengan kemampuan sendiri! Doa yang baik dari Miss untuk kalian semua. Doakan Miss selalu sehat ya. (Bakri, 2013)

Menarik membaca komentar Meisya Anastasia guten morgan bu guru, belajar bersama bu guru cantik bakri pasti mengasikka, banyak cerita inspiratif, celoteh keilmuan dan kasih sayang yg memnguatkan .. ade selalu berharap pendidikan anak di benua eropa bisa di aplikasikan di indonesia, bagaimana mereka bekerjasama untuk belajar tentang alam, bagaimana mereka turun langsung kelapangan, namun dilain hal mereka berdisiplin ala Rasulullah. *pintar ala einste tapi berakhlaq ala ibnu sina* cantik ala cleopatra tapi berbudi ala bunda theresa*

Hari Mamak

Mentaatimu karena Allaah. Mencintaimu karena Allaah dan Menyayangimu pun karena Allaah, Bu. Agamaku memang tak menganjurkan memperingati harimu. Walau ada yang mengatakan memperingati harimu adalah bid'ah. Semoga bid'ah yang baik. Setidaknya hari ini aku membuatmu bahagia dalam artian kecil pada coklat-coklat manis ini. Semoga sehat slalu. Aku mencintai Ibu seperti aku mencintai syurga. :)


Tanggal 22 Desember saya hanya membelikan blackforest untuk Mamak selepas pulang dari pesta Ka Nila.

Kemana kita melangkah pasti ada Allaah bersama kita. Cerita sendiri, berdua, bersama-sama menikmati hidup yang indah ini. Terima kasih ya Allaah. (Bakri, 2013)

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10151904674649891&set=a.74568824890.77896.61533584890&type=1&relevant_count=1

Menanamlah sebelum ditanam!

Pada hari senin, Allaah menciptakan pepohonan dan tumbuh-tumbuhan. Yuk mari menanam sebelum anda ditanam!

Menanamlah sebelum ditanam merupakan, merupakan kalimat yang saya dapatkan dari mimpi malam tadi. Dalam mimpi saya melihat padang luas yang hijau dipenuhi dengan air-air terjun yang bening dan deras. Terlihat kupu-kupu terbang ke sana ke mari diantara bunga yang warna-warni. Terlihat ada berbagai jenis pohon yang rindang dan terlihat burung yang bertengger, terbang sana sini.

Pemandangan yang saya lihat di mimpi tersebut adalah hasil menanam dari seseorang. Rindang hijau pepohonan tidak akan ada jika tidak ada yang menanamnya. Dari sinilah saya yakin bahwa menanam sangat penting sekali.

Menanamlah sebelum anda ditanam!

Medan, 23 Desember 2013

KEUNGGULAN DINAR DIRHAM


Keunggulan Dinar Dirham

Pengantar

Ketika dunia menggunakan emas dan perak sebagai mata uang, tidak pernah terjadi sama sekali masalah-masalah moneter seperti inflasi, fluktuasi nilai tukar, dan anjloknya daya beli. Profesor Roy Jastram dari Berkeley University AS, dalam bukunya The Golden Constant, telah membuktikan sifat emas yang tahan inflasi. Menurut penelitiannya, harga emas terhadap beberapa komoditi dalam jangka waktu 400 tahun hingga tahun 1976 adalah konstan dan stabil. (Nurul Huda dkk, 2008: 104).

Masalah-masalah moneter itu justru terjadi setelah dunia melepaskan diri dari standar emas dan perak serta berpindah ke sistem uang kertas (fiat money), yaitu mata uang yang berlaku semata karena dekrit pemerintah, yang tidak ditopang oleh logam mulia seperti emas dan perak. Dalam sistem Bretton Woods yang berlaku sejak 1944, dolar masih dikaitkan dengan emas, yaitu uang $35 dolar AS dapat ditukar dengan 1 ons emas (31 gram). Namun, pada 15 Agustus 1971, karena faktor ekonomi, militer dan politik, Presiden AS Richard Nixon akhirnya menghentikan sistem Bretton Woods itu dan dolar tak boleh lagi ditukar dengan emas. (Hasan, 2005). Mulailah era nilai tukar mengambang global yang mengundang banyak masalah. Dolar semakin terjangkit penyakit inflasi. Pada tahun 1971 harga resmi emas adalah $38 dolar AS per ons.

Namun, pada tahun 1979 harganya sudah melonjak jadi $450 dolar AS per ons (El-Diwany, 2003).
Masalah-masalah moneter seperti itu hanya dapat diatasi oleh mata uang emas dan perak saja. Mengapa? Sebab, emas dan perak mempunyai banyak keunggulan. Telaah ini bertujuan mengupas lebih dalam mengenai keunggulan-keunggulan sistem emas dan perak tersebut, sebagaimana diterangkan oleh Syaikh Abdul Qadim Zallum dalam kitabnya, Al-Amwâl fî Dawlah al-Khilâfah (2004), khususnya bab Fawâ’id Nizhâm adz-Dzahab wa al-Fidhdhah. (h. 224-dst).

Keunggulan Mata Uang Emas dan Perak

Syaikh Zallum menerangkan setidaknya terdapat 6 (enam) keunggulan mata uang emas dan perak sebagai berikut (h. 224-227). Pertama: emas dan perak adalah komoditi, sebagaimana komoditi lainnya, semisal unta, kambing, besi, atau tembaga. Untuk mengadakannya perlu ongkos eksplorasi dan produksi. Komoditi ini dapat diperjualbelikan apabila ia tidak digunakan sebagai uang. Jadi, emas dan perak termasuk uang komoditi/uang barang (commodity money). (Nasution, 2008: 241). Artinya, emas dan perak mempunyai nilai intrinsik (qîmah dzatiyah) pada dirinya sendiri. Beda dengan uang kertas yang tidak memiliki nilai intrinsik pada barangnya sendiri. (Thabib, 2003: 326).

Dengan menggunakan mata uang  emas dan perak, suatu negara tidak akan dapat mencetak mata uang sesukanya lalu mengedarkannya ke pasar. Ini berbeda dengan uang kertas; negara dapat saja mencetak uang kertas berapa pun ia mau, karena uang kertas tidak mempunyai nilai intrinsik pada dirinya sendiri. (Zallum, 2004: 224). Ilustrasinya, untuk mencetak lembaran uang satu dolar AS, biayanya 4 sen dolar. Dengan anggapan 1 dolar senilai Rp 10.000, maka nilai 4 sen dolar hanya Rp 400 (1 dolar=100 sen dolar). Kalau mau mencetak lembaran uang 100 dolar, biayanya juga masih sekitar 4 sen dolar itu. Inilah yang mengakibatkan The Fed (Bank Sentral AS) sangat leluasa mencetak dolar hampir unlimited sehingga menimbulkan inflasi permanen. (Hamidi, 2007: 37).

Namun, untuk mencetak uang senilai 1 dinar emas, diperlukan emas seberat 4,25 gram. Negara yang menggunakan standar dinar tidak bisa mencetak uang semaunya, kecuali dalam batas kuantitas emas yang dimilikinya. Uang yang beredar hanya bisa ditambah ketika negara menerima sejumlah emas baru dari pihak luar. Sebaliknya, uang yang beredar bisa berkurang kalau ada orang yang menukarkan sebagian uangnya dengan emas. (El-Diwany, 2003: 92).

Kedua: sistem emas dan perak akan menjamin kestabilan moneter. Tidak seperti sistem uang kertas yang cenderung membawa instabilitas dunia karena penambahan uang kertas yang beredar secara tiba-tiba. (h. 226). Emas biasanya tidak mudah ditemukan dalam jumlah berlimpah. Dalam perkiraan terbaik, persediaan emas global dalam 300 tahun terakhir hanya bertambah rata-rata 2% pertahun. Tingkat pertumbuhan ini jauh di bawah pertumbuhan uang beredar berdasarkan perbankan modern yang menggunakan uang kertas. (El-Diwany, 2003: 93). Dalam setahun, seluruh industri tambang emas dunia hanya menghasilkan kira-kira 2000 ton emas, sangat jauh di bawah produksi baja di AS saja yang menghasilkan 10.500 ton perjamnya pada tahun 1995. (Hamidi, 2007: 109).

Ketiga: sistem emas dan perak akan menciptakan keseimbangan neraca pembayaran antar-negara secara otomatis untuk mengoreksi ketekoran dalam pembayaran tanpa intervensi bank sentral. (Zallum, 2004: 226). Mekanisme ini disebut dengan automatic adjustment (penyesuaian otomatis) yang akan bekerja menyelesaikan ketekoran dalam perdagangan (trade imbalance) antar negara. (Hamidi, 2007: 137; Nurul Huda dkk, 2008: 103).

Mekanismenya: jika suatu negara (misal negara A) impornya dari negara B lebih besar daripada ekspornya, maka akan makin banyak emas dan perak yang mengalir dari negara A itu ke negara B. Ini karena emas dan perak digunakan sebagai alat pembayaran. Kondisi ini akan  mengakibatkan harga-harga di dalam negara A turun, lalu menyebabkan harga-harga komoditi dalam negara A lebih murah daripada komoditi impor dari negara B, dan pada gilirannya akan mengurangi impor dari negara B. Sebaliknya, dalam sistem uang kertas, jika terjadi ketekoran semacam ini, negara A akan mencetak lebih banyak uang, sebab tak ada batasan untuk mencetaknya. Tindakan ini justru akan meningkatkan inflasi dan menurunkan daya beli pada uang di negara A.

Dalam sistem emas dan perak, negara tidak mungkin mencetak uang lagi, selama uang yang beredar dapat ditukar dengan emas dan perak pada tingkat harga tertentu. Sebab, negara khawatir tidak akan mampu melayani penukaran tersebut. (Zallum, 2004: 226).

Keempat: sistem emas dan perak mempunyai keunggulan yang sangat prima, yaitu berapapun kuantitasnya dalam satu negara, entah banyak atau sedikit, akan dapat mencukupi kebutuhan pasar dalam pertukaran mata uang. (Zallum, 2004: 227). Jika jumlah uang tetap, sementara barang dan jasa bertambah, uang yang ada akan mampu membeli barang dan jasa secara maksimal. Jika jumlah uang tetap, sedangkan barang dan jasa berkurang, uang yang ada hanya mengalami penurunan daya beli. Walhasil, berapa pun jumlah uang yang ada, cukup untuk membeli barang dan jasa di pasar, baik jumlah uang itu sedikit atau banyak. (Yusanto, 2001: 144).

Hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk sistem uang kertas. Jika negara mencetak semakin banyak uang kertas, daya beli uang itu akan turun dan terjadilah inflasi. Jelaslah, sistem emas dan perak akan menghapuskan inflasi. Sebaliknya, sistem uang kertas akan menyuburkan inflasi. (Zallum, 2004: 227).

Kelima: sistem emas dan perak akan mempunyai kurs yang stabil antar negara. Ini karena mata uang masing-masing negara akan mengambil posisi tertentu terhadap emas atau perak. Dengan demikian, di seluruh dunia hakikatnya hanya terdapat satu mata uang, yaitu emas atau perak, meski mata uang yang beredar akan bermacam-macam di berbagai negara (Zallum, 2004: 227).

Benar hanya ada satu mata uang, karena satu ons koin emas (31 gram) di AS tidak akan berbeda dengan satu ons koin emas di Jepang, Jerman, atau Prancis. Mungkin satu ons emas itu akan diberi nama yang berbeda-beda di masing-masing negara ini, apakah diberi nama 20.000 Yen (Jepang), 200 Deutschemark (Jerman), 10.000.000 Rupiah (Indonesia), atau 1000 Franc (Prancis). Namun, tidak akan ada biaya transaksi signifikan yang menggambarkan perbedaan kurs. Konsekuensinya, spekulasi mata uang asing (valas) tidak akan dapat lagi dilakukan dan perdagangan internasional pun akan makin bergairah, karena emas dan perak telah menghindarkan para eksportir/importir dari sumber ketidakpastian yang terbesar, yaitu kurs yang tidak tetap (fluktuatif) (El-Diwany, 2003:97).

Keenam: sistem emas dan perak akan memelihara kekayaan emas dan perak yang dimiliki oleh setiap negara. Jadi, emas dan perak tidak akan lari dari satu negeri ke negeri lain. Negara manapun tidak memerlukan pengawasan untuk menjaga emas dan peraknya. Mengapa? Sebab, emas dan perak itu tidak akan berpindah secara percuma atau ilegal. Emas dan perak tidak akan berpindah kecuali menjadi harga bagi barang atau jasa yang memang hal ini dibolehkan syariah (Zallum, 2004: 227; An-Nabhani, 2004:277). Contoh: untuk mengimpor bahan pangan, alat-alat berat, persenjataan, atau untuk membayar tenaga ahli dari berbagai bidang dari luar negeri yang diperlukan untuk membangun negara Khilafah. Dengan kata lain, tidak akan ada keuntungan investasi asing yang dapat diterjemahkan sebagai kerugian mata uang dalam negeri. (El-Diwany, 2003: 98).

Penutup

Itulah sekilas beberapa keunggulan mata uang emas dan perak yang diterangkan oleh Syaikh Abdul Qadim Zallum dalam kitabnya Al-Amwâl fî Dawlah al-Khilâfah (2004), dengan pengayaan dari berbagai referensi berharga lainnya. Dengan memahami berbagai keunggulan itu, kita tak perlu lagi meragukan kemampuan mata uang emas dan perak dalam mengatasi masalah-masalah moneter yang menyengsarakan umat selama ini.

Namun, kemampuan mata uang emas dan perak itu tak ada gunanya kalau hanya menjadi wacana kosong di negeri-negeri Dunia Islam yang masih rela tunduk pada hegemoni Barat pimpinan AS. Dengan patuh sebagai budak Barat, mereka memang masih bisa hidup sebagai “rumput”, tetapi bukan sebagai “pohon cemara”. Mereka memang tidak terhempas angin, cuma diinjak-injak dengan hina. Hanya negara Khilafah kiranya yang akan mampu mengemban tugas memuliakan umat dengan emas dan perak. Allahu Akbar! [KH. M. Shiddiq Al-Jawi]


http://yanuardisyukur.wordpress.com/2013/11/27/dari-seminar-kembalinya-dinar-dan-dirham-kesultanan-ternate-1-10-tulisan/

18 Desember 2013

*18 Desember

Hari ini aku menjadi salah satu pemenang lomba foto yang diadakan oleh Jelajah Acsu. Fotoku terpilih sebagai runner up dan berhak mendapatkan paket hadiah jalan-jalan ke pulau pandang dan salah namo. Awalnya hanya iseng ikut lomba, alhandulillaah menjadi juara 2. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang mendukung foto saya menjadi salah satu juara. Terutama kepada sahabat saya Sanny yang fbnya sempat terblokir gara-gara semangatnya mempromosikan heheh. Kepada Sahabatku, Inun yang tulus menemaniku dalam penyerahan hadiah secara simbolis :)

Rabu, 11 Desember 2013

Jalan-Jalan ke Rumah Sakit

"Cepaaaat Kak, ntar aku terlambat!!!"
"Iya bentarlah, ini masih pakai sepatu. Ish..."

Pagi ini rempong bener. Pergi terburu-buru. Hari ini aku berencana pergi ke rumah temanku. Ia yang sebentar lagi akan pergi ke Jambi dan menjadi dosen di sana akan meninggalkan Medan pertengahan Desember ini. Sebelum ia pergi, aku dan sahabatku ingin berkumpul dan bercerita di rumahnya.

Sesampainya di tempat, aku dan sahabatku janji bertemu tiba-tiba aku mengecek HP dan ada pesan WA. Haaa "Saraaah, Si Ummi ada urusan di kampus sampai jam 11 jadi kita ketemuannya jam 11 ya, ga jadi jam 9" Toeeeweng-weng. "Haaa, Whatz...Sarah udah di sini Ukht. Hiks" 
"Owalaah kan udah dari tadi awak kirim Sarah"
"Tapi baru sekarang bacanya"
"Waih, maap ya. Pergi jalan-jalan aja dulu. Bentar ini awak mau mandi"
"Ok, yasudahlah ga apa-apa. Keep calm hehe"

Tiba-tiba aku punya rencana, kenapa aku gak berkunjung ke rumah sakit saja sekalian di sana memperhatikan orang-orang manatahu dapat inspirasi, belajar bersyukur atau ketemu dokter muda hahaha (ga ya...). Akupun berjalan menuju rumah sakit terdekat. Menuju lobi. Aku memilih spot yang paling nyaman dan memilih bangku yang paling empuk hehehe. Akupun mulai pengamatan. Aku punya waktu 2 jam mengamati apa saja yang terjadi di rumah sakit ini. Akupun duduk, yak hehe.

Perasaan jadi supervisor aja, ingin mengamati apa saja yang terjadi di rumah sakit ketika pagi-pagi begini. Hal pertama yang aku amati adalah banyaknya orang-orang yang mengantri untuk mendapatkan antrian berobat. Satu persatu dipangggil dan satu persatu berdatangan. Kemudian setelah itu, aku melihat seorang ibu yang gelisah sedang menunggu pacarnya untuk menjenguk teman yang lagi galau  sibuk karena batere hapenya lowbat. Dari Ibu, lalu aku melihat dokter berlalu lalang, kelihatan dari jas putih yang dikenakannya. Perawatpun hilir mudik melewati lobi. Ada tim masak yang mempersiapkan sarapan.

Pengamtan selama dua jam sangat berkesan sekali dan mengandung hikmah luar biasa. Pengamatanku pun harus berakhir karena sahabat yang aku tunggu sudah sampai. Kemudian, kami bergegas ke rumah sahabatku yang akan pergi ke Jambi.

Medan, 111213/ 7 Safar Rabu.

Minggu, 08 Desember 2013

MILGO

Hari ini aku posting gambar dua ekor anak kambing yang sangat lucu. Namanya Gota dan Goti. Setelah postingan ini menginspirasi aku untuk menamakan susu kambing segar yang aku minum dengan istilah Milgo.

Tahun 2014, aku berharap punya kambing agar nanti bisa memperoleh susu kambingnya dengan mudah dan tidak perlu mengeluarkan biaya mahal. Sekarang susu kambing lumayan mahal karena harganya bisa Rp 10.000 untuk segelas susu.

Medan, 08122013 23:20

99 CAHAYA DI LANGIT EROPA

99 cahaya di langit Eropa adalah buku yang difilmkan. Buku yang menggugah, filmnya yang menawan. Karya Hanum Rais adalah sebuah hadiah untuk masyarakat Indonesia.

Dari buku 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA "...banyak hal di dunia ini yang perlu difahami dengan hati, kekuatan emosional, dan spiritual yang tak mungkin dijelaskan dengan daya pikir manusia yang serba terbatas."(Hal. 218)

"...kita sebagai manusia hanyalah jiwa-jiwa yang tidak bisa sepenuhnya menguasai diri sendiri. Kita sejatinya selalu hidup dalam "Ketidaksadaran". Allah-lah yang menguasai jiwa-jiwa kita."(Hal. 374)

"Semoga keyakinanmu semakin kuat."

Perjalanan bukan sekedar menikmati keindahan dari suatu tempat ke tempat lain. Perjalanan bukan sekedar mengagumi dan menemukan tempat-tempat unik di suatu daerah dengan biaya semurah-murahnya. Tapi perjalanan harus bisa membawa pelakunya naik ke derajat yang lebih tinggi, memperluas wawasan dan menambah keimanan.

Sabtu, 07 Desember 2013

PUSPA LANGKA ATAU SAKURA?

Aku mencoba melabuhkan puisiku 
diantara Puspa Langka dan Sakura. 
Malam semakin larut namun kita tidak boleh kalut. 
Selalu ada cerita tentang aurora 
yang berpendar setelah penantian. 
Bintang terlihat dalam gelap. 
Esok datang pagi, 
menelisik sebulir dua bulir gutasi. 
Puspa Langka atau Sakura? Lagi.

Medan, 5122013

LOMBA FOTO JELAJAH ACSU

Rempong bener ikutan lomba foto yang satu ini. Awalnya saya tidak mengira bahwa lomba foto ini ada rate dan vote dalam jumlah LIKE terbanyak. Saya kira  foto dikirim via email dan langsung dipilih oleh juri. Namun perkiraan saya salah. Begitu foto saya masuk nominasi diantara foto-foto yang terkirim, ternyata panitia memberikan kesempatan untuk promo foto untuk melike foto kita. Batas vote sampai 7 Desember 2013. Alhasil dari tanggal 27 November sampai hari ini, saya promo di timeline teman-teman. Sebel sekali saya harus promosi seperti ini namun satu hak yang membuat sedikit lega bahwa secara tidak langsung saya mempromosikan kekayaan alam sumatera yaitu Sambosar, jalur rafting di Ancol Arung Jeram.

Foto yang berjudul Riak Jeram Sambosar ini sekarang berada diurutan kedua. Saya berharap foto ini bisa menjadi menang :)

Medan, 7122013 7:30

Edisi Tara

Dari bayi, krucil ini sudah menjadi yatim piatu. Tinggal sama Neneknya di salah satu wisma terkenal di Medan. Di sekolah selalu mencari perhatian dengan cara melakukan hal-hal yang tidak disenangi temannya. Memukul tanpa sebab, mengejek, malas menulis, memeluk teman lelaki, mencium teman perempuan. Kalau dia tidak masuk sekolah, kelas pun aman-aman saja. Berulang kali ditangani BP, berani mengaku salah namun selalu diulangi, dibuat lagi. Beratusan carapun sudah digunakan oleh Guru Konseling. Kemaren, seperti panas di ubun-ubun. Tapi saya harus keep calm, di dalam kelas dia tidak mau menulis, mengganggu temannya yang lagi menulis. Dengan menarik napas dalam dari atas podium.

"Taraa!!! ya sudah kalau kamu tidak mau menulis, masukkan saja semua buku dan alat tulis kamu ke dalam tas! Mulai hari ini. Miss mengizinkan kamu untuk melakukan apapun. Lakukan apa saja yang ingin kamu lakukan. Kalau tidak mau menulis, jangan pernah menulis lagi. Saya tidak mau lihat kamu memegang pulpen! Saya tidak ingin melihat kamu memegang buku lagi. Kamu menyakiti hati Miss Taraa bahkan menyakiti hati guru-guru kamu." menghela napas dalam lagi.

Eh tiba-tiba dia menangis senggugukan. Ini pertama sekali saya melihat ia menangis seperti itu. Selama ini, hatinya terkenal keras sekali. Berkali-kali dimarahi, ia tidak pernah menangis seperti ini.

Dan akhirnya pun, saya merasa bahagia sekali. Kemudian saya menghampirinya. Memeluknya, mengelus kepalanya.



04122013

Puisi Desember

Dengan sejuk, Desemberpun datang. 
Namun, puisiku juga belum usai. 
Beberapa kata diurai, namun buyar. 
Sesekali kudengar kicau burung murai 
bersama embun di pucuk daun mawar. 
Pagi-pagi sekali, 
benih-benih berlomba tumbuh, 
mawar harum mengembang, melati lagi mekar. 
Dan aku? belum bertemu.

Medan, 04122013 19:45