Sabtu, 16 Juni 2012

Social Media.


Menghalau Galau lewat Social Media.

Social media adalah media online yang mendukung interaksi sosial. Social media menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan social media sebagai kelompok aplikasi berbasis Internet yang dibangun di atas fondasi ideologis dan teknologis Web 2.0. Social media merupakan media di mana user dapat membuat konten dan aplikasi serta memungkinkan user tersebut untuk berinteraksi dan bertukar wawasan dengan user lain. Ada beberapa daftar dari social media antara lain online forum seperti digitalspoint, blog seperti blogger, social networking seperti facebook, twitter dan lain-lain, social book marking seperti digg, video sharing seperti youtube, photo sharing seperti flickr, streaming site seperti ustream, user reviews seperti amazon, crowdsourcing seperti Wikipedia, contens aggregators seperti frienfeed dan banyak lagi jenis social media yang ada.
Saya sendiri sangat berterimakasih dengan adanya social media ini. Banyak hal yang saya dapatkan dari social media. Bahkan sampai sekarang, saya masih belajar bagaimana menggunakan social media dengan baik. Saat ini, social media yang paling sering saya gunakan adalah facebook, ngeblog, crowdsourcing dan youtube. Saya mengenal facebook dari televise, a awal November tahun 2008. Waktu itu, ada acara mamamia yang disiarkan di salah satu TV swasta. Acara tersebut dipandu oleh Ivan Gunawan. Setiap akhir acara mereka selalu saja menginformasikan kepada pemirsa agar mencantumkan kritik, saran dan komentar terhadap acara ini melalui  facebook. Awalnya saya tidak mengerti apa itu facebook. Saya mencari informasi sendiri tentang facebook. Saya hanya mengartikan bahwa face yang berarti wajah dan book adalah buku dalam bahasa Inggris membuat kesimpulan sendiri bahwa facebook adalah buku wajah.
Pada tahun 2008. Saya masih kuliah di Universitas Sumatera Utara.  Waktu itu, saya masih semester tujuh. Sebagai mahasiswa tingkat akhir galaupun meghampiri. Semester tujuh adalah semester dimana  saya harus mempersiapkan tugas akhir. Teman-teman saya yang satu angkatan hampir keseluruhan sudah memiliki judul penelitian yang akan dijadikan bahan untuk skripsi. Sedangkan saya sendiri belum bisa menemukan judul skripsi.
Saya bergabung dengan facebook pada tanggal 21 Desember 2008. Learning by doing, itulah yang saya lakukan untuk lebih mengenal facebook. Banyak sekali manfaat yang saya dapatkan dari kalimat-kalimat postingan di facebook. Saya memperoleh nasehat, saran dan terkadang lelucon dari teman-teman di facebook. Pada awal tahun 2009. Daftar teman saya semakin bertambah. Tidak hanya di Indonesia. Saya mempunyai teman dari berbagai Negara dari benua Australia, Eropa, Amerika, Afrika dan penjuru benua Asia. Facebook adalah social media pertama bagi saya untuk lebih mengenal jenis-jenis social media lainnya. Facebook memfasilitasi user untuk berbagi informasi secara luas.
Facebook sangat membantu saya dalam proses penyelesaian skripsi. Saya sangat  gelisah karena judul skripsi tak kunjung menyapa. Akhirnya keluhan itu saya bagikan melalui postingan status di facebook. Saya sangat senang karena teman-teman saya banyak menanggapi postingan saya. Ada yang berusaha menasehati dan meyakinkan saya semuanya itu akan berjalan mudah jika saya yakin saya bisa. Akhirnya , pada tanggal 22 Januari 2009. Saya pun memperoleh beasiswa penelitian dari Tropical Rain Forest dari Taiwan. Penelitian pun tidak semulus yang diduga. Penelitian berjalan selama sebelas bulan. Waktu yang lama untuk mencari hasil dari sebuah penelitian. Namun, penelitian saya akhirnya selesai juga pada tanggal 22 Desember dan resmi menjadi seorang sarjana sains.
Facebook sendiri sangat berarti untuk saya. Dari seminar proposal, seminar hasil sampai sidang hijau. Banyak hal yang saya rasakan. Dari rasa sedih, senang , kecewa karena penelitian yang harus diulang , selalu saja saya bagikan di sebuah postingan status di Facebook. Saya selalu mendapatkan nasehat-nasehat, pencerahan yang berharga dari teman-teman di facebook. Bahkan ada seorang Kakak yang berasal dari Sulawesi dan kuliah di Australia selalu saja memberikan semangat kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini sampai selesai. Saya tidak akan mendapatkan nasehat itu jika saya tidak menggunakan social media. Bahkan sebelum sidang akhir yakni sidang  meja hijau. Ia memberikan sebuah kata yang sampai sekarang tidak akan pernah saya lupakan dan selalu melekat di pikiran saya .  Ia mengatakan bahwa "Kebenaran dan kejujuran jauh lebih berharga daripada titel dan selembar kertas ijazah. Gebraklah 'meja' lalu tundukkan rasa takut!! Selamat seminar, semoga sukses”.  Kalimat ini adalah satu kalimat yang saya temukan di social media yang mampu memberikan kekuatan  kepada saya untuk melakukan yang terbaik dalam menyelesaiakn skripsi. Seminar yang harus dilakukan dengan Bahasa Inggris dan harus diliput di Televisi Taiwan, saya lalui dengan baik dan lancar. Saya benar-benar menggebrak meja dan memperoleh nilai A di setiap seminar.

Selain menggunakan facebook. Saya juga menggunakan youtube untuk bersocial media. Profesi saya yang menjadi seorang guru, youtube sangat berperan penting sebagai media ajar bagi murid-murid saya. Dan tentu saja selain youtube  crowdsourcing  seperti wikipedia juga menjadi situs favorit saya. Sekarang, saya juga baru belajar menjadi blogger. Karena dengan blogger saya juga sudah bisa menghasilkan uang.
Dengan berprinsip, walaupun hanya social media. Akan tetapi kita harus tetap menjaga kesopan santunan di social media ini. Saya niatkan bersocial media untuk mencari dan berbagi kebaikan. Mari kita manfaatkan social media dengan sebaik-baiknya. Karena hakikatnya “Sharing is caring”.



2 komentar:

  1. weih, luar biasa nasehat Kakak itu ya kak..
    Salam bat beliau kak :)

    setuju dengan kakak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya dek, sekarang beliau di Australia masih. Nasehatnya luar biasa selalu. Doain bisa nyusul ke Australia juga hhhahaa

      Hapus